KONTEKS.CO.ID – Dalam kepercayaan tentang makhluk jin, terdapat dua istilah yang sering kita sebut yaitu qorin dan khodam.
Meskipun keduanya berasal dari golongan jin dan sering kali kita menganggapnya sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang mendasar baik dalam sifat maupun tujuannya.
- Jin Qorin
Qorin adalah istilah untuk menyebut jin yang bertugas sebagai pendamping dan pembantu manusia. Setiap manusia yang lahir konon memiliki qorin yang akan terus mendampinginya sepanjang hidupnya.
Tugas qorin adalah untuk menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan bisikan setan kepada manusia. Namun, jika manusia memiliki kekuatan iman yang kuat, godaan qorin akan melemah.
Dalam Islam, keberadaan qorin jelas tercantum dalam hadis dari Ibnu Mas’ud yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki qorin dari golongan jin yang menjadi pendampingnya.
Namun, qorin yang mendampingi Nabi Muhammad SAW berbeda dengan qorin manusia lainnya, karena qorin tersebut masuk Islam dan menuntun Nabi untuk melakukan kebaikan. Oleh karena itu, ada pandangan sebagian ulama yang menyatakan bahwa jin, termasuk qorin, bisa masuk Islam.
Namun, dalam kepercayaan Jawa, qorin juga sebagai ‘adi ari-ari’ yang ada bersamaan ketika seseorang lahir ke dunia.
Terdapat 4 entitas yang melambangkan sifat manusia di dalam qorin. Keempat entitas itu adalah merah melambangkan amarah, kuning melambangkan keinginan, putih melambangkan kesucian, dan hitam melambangkan kekuatan hati.
Oleh karena itu, ada orang yang masih menjalankan tradisi ‘puasa mutih’ untuk mendekatkan diri dengan qorin berwarna putih dan menjauhkan diri dari qorin berwarna merah dan kuning.
- Khodam
Sementara itu, khodam adalah istilah yang berasal dari kata ‘khodim’ dalam bahasa Arab untuk menyebut jin yang berperan sebagai pembantu manusia. Khodam akan berinteraksi dengan manusia dan siap sedia untuk membantu dalam berbagai hal.
Dalam kepercayaan Jawa, khodam bisa juga berarti sebagai ‘prewangan’ atau asisten. Biasanya, khodam menetap di dalam benda pusaka, patung, atau lukisan yang menyerupai manusia atau hewan.
Jika ada khodam di dalam benda tersebut, pemilik benda harus merawat dan memberikan ‘mahar’ kepada khodam, yang bisa berupa dupa, bunga, kemenyan, atau lainnya.
Perbedaan Jin Qorin dan Khodam
Perbedaan pertama antara keduanya terletak pada peran dan fungsi mereka. Jin qorin menjadi pendamping setiap manusia sejak lahir, sedangkan khodam hanya melekat pada orang tertentu dan bisa muncul karena usaha tertentu yang mereka lakukan.
Selain itu, tugas dari jin qorin dan khodam juga berbeda. Jin qorin memiliki tugas untuk menyesatkan, mengganggu, serta membisikkan bisikan setan kepada manusia. Sementara itu, banyak yang meyakini khodam sebagai jin yang membantu manusia mencapai tujuan tertentu dengan imbalan yang bermacam-macam.
Perbedaan lainnya terletak pada tempat tinggal atau lokasi mereka. Khodam biasanya menetap di dalam benda pusaka, patung, atau lukisan yang menyerupai manusia atau hewan. Sebaliknya, jin qorin tidak memiliki bentuk fisik yang bisa kita lihat dan berwujud gaib mendampingi manusia.
Namun, perlu kita ingat bahwa keyakinan tentang jin qorin dan khodam dapat berbeda-beda dalam budaya dan kepercayaan masyarakat.
Beberapa orang mungkin memiliki pandangan tertentu atau bahkan tidak mempercayai keduanya sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk menghormati keberagaman keyakinan dan pandangan masyarakat dalam memahami perbedaan antara keduanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"