KONTEKS.CO.ID — Berpelukan adalah kontak fisik yang sederhana dan bisa dilakukan kapan saja, bahkan saat tidur.
Ini juga merupakan cara sederhana dan romantis untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada pasangan Anda.
Saat Anda dipeluk atau dipeluk oleh pasangan, tubuh Anda mengeluarkan hormon yang disebut oksitosin. Ini sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental Anda jika Anda melakukannya sesering mungkin.
Berpelukan dengan pasangan tidak berlangsung lama. Pelukan beberapa detik atau menit saja dapat menuai manfaatnya. Berikut manfaat berpelukan dan tidur bersama suami:
1. Kurangi stres dan kecemasan
Dipercaya bahwa berpelukan dengan pasangan saat tidur dapat menghilangkan stres saat Anda lelah beraktivitas seharian, berpelukan saat tidur juga dapat mengurangi kecemasan.
2. Meningkatkan keintiman
Selain pillow talk, Anda juga bisa meningkatkan keintiman dengan meringkuk bersama suami. Ini adalah cara mudah untuk membawa lebih banyak keharmonisan hubungan Anda dan suami, terutama bagi Anda yang telah menikah selama bertahun-tahun. Memeluk pasangan Anda juga merupakan tanda bahwa Anda saling mencintai.
3. Tingkatkan tidur
Seperti yang disebutkan sebelumnya, berpelukan dan tidur bersama suami menghadirkan kenyamanan dan ketenangan. Hal ini juga berimbas pada kualitas tidurmu dan pasangan.
Dengan tidur berpelukan, maka tidur kalian berdua bisa menjadi lebih nyenyak. Berpelukan saat tidur pun dapat menjadi solusi bagi pasangan yang sering mengalami insomnia.
4. Memperbaiki suasana hati
Bila suasana hatimu sedang kacau hari ini, cobalah untuk tidur berpelukan dengan suami. Anda dapat meningkatkan mood Anda dengan memeluk orang yang Anda cintai. Karena seks juga bisa memperbaiki mood swing, apalagi jika pelukan itu berakhir dengan seks.
5. Meningkatkan stamina
Stres mengurangi daya tahan tubuh. Oleh karena itu, pelukan dari orang tersayang yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari virus penyebab penyakit seperti flu. Sering berpelukan juga dikatakan dapat mengurangi risiko memperburuk gejala penyakit.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"