KONTEKS.CO.ID – Dalam dinamika rumah tangga, khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan, pasangan suami istri seringkali dihadapkan pada tantangan yang berbeda. Salah satunya adalah ketika gaji istri lebih tinggi daripada suami.
Meski merupakan hal yang biasa dalam masyarakat modern, namun adanya pandangan stereotip tentang maskulinitas seringkali dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan keterbukaan hingga keterampilan pengelolaan keuangan yang cerdas.
Berikut adalah beberapa tips dari kontributor Hermoney, L.W. Northmore, dalam mengatur keuangan rumah tangga ketika gaji istri lebih tinggi dari suami:
1. Tujuan Jangka Pendek: Karena perbedaan dalam jumlah gaji, tidak realistis untuk membagi pengeluaran rumah tangga secara merata.
Pasangan dapat mengatur keuangan dengan menyesuaikan kontribusi mereka berdasarkan kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing.
Misalnya, jika istri memiliki penghasilan lebih besar, ia dapat menanggung sebagian besar pengeluaran untuk kebutuhan yang membutuhkan uang lebih banyak.
2. Tujuan Jangka Panjang: Dalam hal tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah, pasangan harus berkolaborasi dalam membagi tanggung jawab.
Mereka bisa saling berkontribusi untuk uang muka dan cicilan KPR, dengan memperhitungkan proporsi dari masing-masing gaji mereka.
Selain itu, pembayaran angsuran bulanan bisa dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Dengan memastikan ketika gaji tidak digunakan untuk KPR, itu masih dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga.
3. Biaya Hidup Sehari-hari: Dalam hal pengeluaran rutin seperti makanan, minuman, dan tagihan-listrik, pasangan dapat menyatukan sebagian dari pendapatan mereka.
Namun, untuk menghindari pembengkakan pengeluaran, mereka perlu bersama-sama menetapkan batasan, seperti membatasi makan di luar atau membawa bekal makan ke kantor.
4. Pengeluaran Pribadi: Walaupun bertanggung jawab atas kebutuhan rumah tangga bersama-sama, penting bagi pasangan suami istri untuk tetap memiliki ruang pribadi dalam pengeluaran mereka.
Hal ini tidak hanya untuk kepentingan individu, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan. Pengeluaran pribadi seperti kebutuhan hobi atau perawatan diri di salon dapat diakomodasi dalam anggaran pribadi masing-masing.
Mengelola keuangan rumah tangga ketika istri memiliki gaji lebih tinggi dari suami memang dapat menjadi ujian bagi dinamika rumah tangga.
Namun, dengan komunikasi terbuka, kolaborasi, dan pengaturan keuangan yang cerdas, pasangan dapat mengatasi tantangan ini dengan baik dan menjaga keharmonisan dalam hubungan mereka.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"