KONTEKS.CO.ID – Bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia yakni Bulan Suci Ramadhan. Di bulan ini, semua Muslim wajib berpuasa, terutama bagi yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Namun, bagi ibu hamil, terdapat beberapa kondisi medis yang dapat membatalkan kewajiban puasa selama bulan Ramadhan. Berpuasa selama hamil merupakan pilihan yang sulit bagi sebagian besar wanita, karena kebutuhan nutrisi dan energi yang lebih tinggi.
Ada tanda-tanda yang menunjukkan bahaya bagi kesehatan ibu dan janin harus diwaspadai dan menjadi alasan bagi bumil untuk membatalkan puasa.
Adapun sejumlah tanda bagi ibu hamil untuk membatalkan adalah:
- Dehidrasi: Dehidrasi dapat terjadi pada ibu hamil yang berpuasa, terutama jika tidak cukup minum air atau terpapar cuaca panas. Tanda-tanda dehidrasi pada bumil antara lain mulut kering, sakit kepala, pusing, serta mudah lelah. Jika kondisi ini terjadi, maka ibu hamil harus segera berbuka agar tubuhnya dapat mengembalikan keseimbangan cairan yang hilang.
- Hipoglikemia: Puasa dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah pada ibu hamil, terutama jika tidak cukup makan saat berbuka atau sahur. Tanda-tanda hipoglikemia pada bumil antara lain pusing, mudah lelah, berkeringat dingin, gemetar, dan merasa lapar terus-menerus. Jika kondisi ini terjadi, maka ibu hamil harus segera mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat untuk menaikkan kadar gula darah.
- Tekanan Darah Rendah: Puasa juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah pada ibu hamil, terutama jika ibu hamil memiliki riwayat tekanan darah rendah sebelumnya. Tanda-tanda tekanan darah rendah pada bumil antara lain pusing, mual, muntah, dan kelelahan. Jika kondisi ini terjadi, maka ibu hamil harus segera berbuka agar tekanan darahnya kembali normal.
- Kelaparan yang Berlebihan: Puasa yang berlebihan dapat menyebabkan kelaparan yang berlebihan pada ibu hamil. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janinnya, seperti penurunan berat badan, peningkatan risiko keguguran, serta kelahiran prematur. Oleh karena itu, ibu hamil yang merasa kelaparan yang berlebihan saat berpuasa harus segera berbuka untuk menjaga kesehatannya dan janinnya.
Jika ibu hamil merasa tidak mampu untuk berpuasa karena kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah rendah atau risiko keguguran, maka sebaiknya membatalkan puasa. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Dengan memperhatikan tanda-tanda tersebut, ibu hamil dapat memilih opsi terbaik dalam menjalankan ibadah puasa. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"