KONTEKS.CO.ID – Introvert adalah salah satu kepribadian yang senang menghabiskan waktu sendiri.
Banyak orang yang menyangka, seorang yang berkepribadian introvert adalah orang yang pemalu dan antisosial. Padahal antara introvert dan pemalu tidaklah sama.
Di sisi lain, beredar berbagai mitos mengenai orang introvert di kalangan masyarakat.
Banyak dari mitos tersebut akhirnya menjadi label orang-orang introvert di tengah masyarakat padahal hal tersebut tidak terbukti benar.
Berikut beberapa mitos terkait orang berkepribadian Introvert
1. Introvert sulit jadi pemimpin
Banyak anggapan jika orang introvert sulit jadi pemimpin. Padahal, berdasarkan sebuah penelitian yang dimuat dalam Academy of Management tahun 2012, orang introvert bisa menjadi pemimpin yang baik dengan mendengarkan masukan dari setiap anggota tim untuk mendapatkan hasil terbaik.
Seorang introvert bisa memberikan kontribusi terhadap kesuksesan dengan ketelitian dan keteraturan yang dimilikinya.
2. Kepribadian introvert bisa disembuhkan atau diubah
Seseorang berkepribadian introvert sering dianggap aneh atau memiliki gangguan mental. Sehingga tidak sedikit yang menganggap hal ini negatif dan harus disembuhkan.
Padahal anggapan ini jelas salah. Karena anggapan ini, orang introvert sering menghadapi kesulitan saat di sekolah atau tempat kerja yang memaksa mereka untuk lebih aktif.
Orang introvert tidak sama dengan pemalu atau antisosial. Kepribadian ini over sensitif terhadap rangsangan dari luar, seperti bersosialisasi dengan banyak orang dalam waktu bersamaan, energi dan mental mereka akan terkuras habis.
3. Orang introvert adalah orang sombong
Mitos lainnya yang sering didengar dari orang introvert adalah mereka sombong. Perlu diketahui, orang introvert merasa tidak harus bicara jika memang tidak perlu.
Terkadang mereka lebih suka memerhatikan orang sekitar. Hanya saja, orang lain tidak memahami hal ini dan mengartikannya sebagai sikap yang sombong.
4. Anak introvert susah bergaul
Anak dengan kepribadian introvert mungkin hanya memiliki satu atau dua teman dekat dan menganggap orang lain sebagai teman biasa.
Penyebab anak susah bergaul ini disebabkan karena kepribadiannya lebih mementingkan kedalaman dalam hubungan daripada meningkatkan jumlah teman.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"