KONTEKS.CO.ID – Seleksi Timnas Indonesia U-17 sudah mencapai kota ke-11, di Manado, Sulawesi Utara. Bagaimana jalannya seleksi di sana?
Seleksi Timnas Indonesia U-17 telah memasuki beberapa kota terakhir, dengan akhir pekan ini mencapai kota Manado.
Kota Manado menjadi kota ke-11 tuan rumah penyelenggara seleksi pemain tim-U17 Indonesia.
Sebanyak 124 peserta terlihat bersemangat dan antusias mengikuti seleksi yang dimulai pada Sabtu, 29 Juli 2023 sejak pukul 08.30 WITA.
Sejak pukul 07.00 WITA, para peserta sudah berbaris rapi di pintu masuk stadion untuk melakukan registrasi.
Adapun seleksi di Manado juga mengakomodir beberapa daerah lain yakni Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara.
Hadir dalam seleksi, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, anggota Komite Eksekutif sekaligus manajer Tim Nasional Indonesia U-17 Endri Erawan, didampingi Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dan Direktur Teknik Indra Sjafri.
Selain itu, hadir pula dua pemandu bakat yakni dua mantan pemain Timnas Indonesia, Rully Nere dan Firman Utina.
“Hari ini tim pemandu bakat yang dipimpin oleh Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri datang untuk memantau seleksi pemain Timnas Indonesia U-17 di Manado,” beber Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali.
“Tidak ada kuota khusus perihal jumlah pemain yang akan direkrut. Tugas kalian adalah menunjukkan kemampuan terbaik saat seleksi,” imbuhnya.
“Tidak ada pemain titipan. Semua bersaing ketat untuk lolos masuk seleksi nasional, sebelum pemusatan latihan (TC) di Jerman nanti” kata mantan Menpora RI itu lagi.
Proses seleksi dipimpin langsung oleh Indra Sjafri didampingi dua pemandu bakat dengan membagi para pemain menjadi beberapa tim.
Adapun setiap tim diberikan waktu untuk bertanding satu sama lain dan menunjukkan kemampuan terbaiknya baik secara individu maupun kelompok.
“Ada beberapa hal yang dijadikan parameter untuk melakukan seleksi ini, selain postur, tentu hal-hal lain seperti skill, teknik dan kemampuan taktikal. Kami berharap para pemain bisa tampil maksimal, karena mungkin pemain yang kami cari ada di sini” urai Indra Sjafri.
