KONTEKS.CO.ID – Honai merupakan rumah adat masyarakat Papua yang memiliki daya tarik tersendiri. Rumah adat Honai jaraknya terpisah antara perempuan dan laki-laki.
Meskipun sudah menjadi pasangan suami istri, keduanya tidak tidur dalam rumah Honai yang sama. Istri dan anak perempuan tidur di rumah adat Honai perempuan dan sebaliknya suami dan anak laki-laki berada di rumah adat Honai khusus laki-laki.
Berikut ini keunikan rumah adat Honai:
Simbol kepribadian dan harga diri
Bahan material yang digunakan untuk membangun rumah adat Honai berasal dari bahan alami yang dapat diperbaharui seperti rangka kayu, dinding anyaman, hingga atap jerami yang merupakan bahan ramah lingkungan.
Nilai menjaga kesatuan dan persatuan
Rumah adat Honai memiliki salah satu nilai untuk menjaga suatu kesatuan dan persatuan bagi sesama suku, serta untuk mempertahankan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur untuk selamanya.
Bentuk Rumahnya Mungil
Berbeda dengan rumah pada umumnya yang terdiri dari kamar tidur, ruang tamu, dan dapur, rumah adat Honai memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan tidak punya pembagian ruangan.
Larangan terkait Honai
Rumah adat Honai ternyata memiliki larangan untuk dimasuki oleh perempuan suku Dani, meskipun perempuan tersebut sudah merupakan istri dari salah satu laki-laki penghuni rumah adat Honai.
Rumah yang Multifungsi
Rumah adat Honai tidak hanya dipakai untuk tempat tinggal saja, akan tetapi juga mempunyai fungsi lain. Rumah adat Honai untuk laki-laki hanya dapat dipakai sebagai tempat untuk berkumpulnya warga ketika ada hal yang akan didiskusikan.
Sedangkan untuk rumah adat Honai perempuan hanya dapat dipakai pengasapan murni seperti di Desa Kerulu dan Desa Aikima***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"