KONTEKS.CO.ID – KB kalender merupakan salah satu metode dari kontrasepsi yang dilakukan oleh para pasangan suami istri untuk mencegah terjadinya kehamilan tanpa efek samping karena tidak mengonsumsi obat. Namun KB kalender juga bisa gagal, kenali faktor penyebabnya yuk.
Metode KB kalender juga dapat dipercaya bermanfaat untuk dapat membantu prediksi waktu masa subur dan ovulasi menjadi lebih akurat dan sesuai.
KB kalender juga dapat bermanfaat untuk mencegah kehamilan dengan tidak melakukan seks selama masa subur, Selain itu KB kalender juga dapat membantu untuk menentukan kapan peluang terbesar untuk wanita bisa hamil.
Metode ini dapat digunakan oleh perempuan dengan siklus haid yang teratur dalam waktu 26-32 hari sebagai waktu yang ideal. Jika haid tidak teratur maka ada baiknya tidak menggunakan ini.
Faktor Pemicu Kegagalan Metode KB Kalender
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di Amerika Serikat menyatakan bahwa angka kegagalan metode ini cukup besar yaitu 24 persen. Itu berarti dari setiap 100 perempuan yang menggunakan metode ini secara tepat, ada sekitar 24 orang yang mengalami kegagalan dan berujung hamil.
Saat menggunakan KB kalender perlu kamu ketahui bahwa ada beragam faktor yang menyebabkan metode ini menjadi tidak efektif alias gagal, seperti:
- Kurangnya pemahaman mengenai hubungan seksual selama periode masa subur atau ovulasi karena ada banyak perubahan jenis lendir serviks yang menyertainya.
- Penentuan masa subur dengan metode ini tidak didasari dengan siklus haid sendiri.
- Penentuan masa tidak subur menjadi kurang tepat karena hari pertama haid dihitung dari berakhirnya perdarahan.
- Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam saluran reproduksi. Padahal masa kedaluwarsa sperma di tubuh hanya mampu bertahan selama lima hari setelah ejakulasi.
- Perlu disadari juga bahwa penerapan KB kalender yang benar perlu dilakukan secara konsisten dengan pencatatan secara cermat agar hasilnya bisa akurat.
- Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus haid perlu dilakukan minimal enam kali siklus secara berturut-turut. Perhitungan periode masa subur akan semakin terlihat dari data yang telah kamu catat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"