KONTEKS.CO.ID – Rusni Masna (59), istri sopir taksi online yang dibunuh anggota Densus 88 Anti Teror bernama Bripda Haris Sitanggang, masih yakin ada yang ditutupi dari kasus pembunuhan terhadap suaminya itu.
Seperti diketahui, Sony Rizal Taihitu (59) dibunuh dengan sadis oleh Haris Sitanggang di Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, Depok, pada Senin, 23 Januari 2023.
Korban terkapar di samping mobil Toyota Avanza merah marun bernomor polisi B 1739 FZG. Sebilah pisau masih tertancap di lehernya.
“Menurut pengakuan si pelaku kepada penyidik tidak pakai aplikasi. Mungkin sudah punya niat, dia bilang hanya punya Rp90 ribu, mungkin suami saya mau mengantar. Karena memang suami saya orang baik. Dari Semanggi ke Bukit Cengkeh Depok, Jalan Banjarmasin” kata Rusni Masna dalam Youtube Uya Kuya, pada Selasa, 14 Maret 2023.
Saat itu, Rusni telah melakukan penelurusan bersama keluarganya. Dia bahkan menanyakan kejadian yang sebenarnya, sebelum akhirnya polisi mengungkap pelakunya. Padahal pelaku telah ditangkap pada hari yang sama saat pembunuhan terjadi.
Sejak awal, merasa masalah ini sudah ditutup-tutupi, karena polisi tidak segera menyampaikan kepada keluarga dan juga publik terkait pelakunya.
“Kami tanya warga sekitar, kita sudah menanyakan cctv yang ada di Jalan Nusantara. Ada saksi ibu melihat, mobil jalan mundur dan bergoyang-goyang,” kata Rusni menceritakan upayanya mencari keterangan dari saksi-saksi di lokasi kejadian.
Rusni juga menanyakan wanita lain yang melihat pelaku keluar dari mobil. Saksi ini saling menatap denga pelaku. Saksi ini juga melihat ada sopir yang terus membunyikan klason mobilnya. Karena takut, saksi wanita itu justru masuk rumah.
Lalu kenapa Rusni harus mencari keterangan sendiri ke warga, dan tidak kepada polisi. Rusni merasa ada yang ditutup-tutupi. Banyak jawaban polisi yang justru membuat dia tidak puas.
“Awal kejadian itu kita memang kita langsung mencari second opinion lah, pendapat lain atau informasi lain. Kita tidak mau hanya dapat dari penyidik. Kita ingin ada informasi lain sebagai bahan pegangan kita, untuk nanti kita sandingkan,” kata kuasa hukum keluarga korban, Jundri R Berutu.
Hal aneh juga diungkap oleh Rusni bahwa saat suaminya ditemukan meninggal, dia justru mendapat informasi dari tetangganya, dan bukan dari polisi. Rusni diberitahu tetangganya itu pada pukul 09.00 WIB. Ini sekitar 5 jam setelah jasad suaminya ditemukan.
“Mungkin tetangga saya tahu dari Facebook. Saya dikasih tahu jam 9 pagi. Tidak ada satupun polisi yang datang memberi tahu, kecuali warga,” kata Rusni.
“Wah ini mah keterlaluan, negara apa ini. Bener ini serius ini,” kata Uya Kuya menanggapi.
Karena ingin segera memastikan informasi itu, Rusni kemudian langsung berangkat menuju RS Polri Kramatjati untuk memastikan itu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"