KONTEKS.CO.ID – Mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS diduga dianiaya pacarnya viral di media sosial.
Mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS itu mengaku dianiaya pacarnya sejak Juni 2022.
Kasus dugaan penganiayaan yang dialami Mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS itu diungkapnya di Twitter @annisasknh8.
Di akun Twitter miliknya, AS juga mengunggah foto bagian tubuhnya yang terluka diduga akibat dianiaya pria berinisial BJK.
AS juga mengunggah rekaman berdurasi 31 detik ketika dirinya dianiaya hingga terdengar kesakitan.
Dalam utasnya disebutkan, AS dan BJK yang sempat berpacaran mengalami kekerasan verbal dan fisik membabi-buta. Sebabnya sepele, AS menolak pulang bersama.
AS mengaku, diseret BJK hingga didorong masuk ke dalam mobil.
Bahkan, AS mengaku diperas.
“Uang aku juga diperas! kalau ga aku tf dia akan marah atau bt, dan kalau ketemu pasti dibahas,” tulisnya dengan tanda pagar pemerasan dan menandai akun @DivisiHumas_Polri dan @KomnasPerempuan.
“Hanya karena aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang enggak bareng sama dia, pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil,” tulis AS di Twitter, dikutip Jumat 17 Februari 2023.
Tak cukup sampai di situ, AS menyebut BJK yang saat itu masih berstatus sebagai pacarnya juga memukul hidung dan menampar serta memakidan mendoakannya mati.
“Jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang ‘mati lo ya ga pernah dengerin gue bangsat’,” ungkapnya.
Saat dicekik BJK, AS mengaku hampir kehabisan napas.
“Padahal di sini aku udah kehabisan nafas dan bersyukurnya aku ga tewas di tempat,” kata dia.
“Sampe akhirnya kejadian penganiayaan itu terulang kembali di bulan januari dan akhirnya aku memberanikan diri untuk melapor lagi ke pihak kampus secara diam diam,” tulisnya.
AS menyebut pihak kampus langsung membuat tim investigasi untuk mengusut kasus penganiayaan yang dialaminya. Sebab, penganiayaan itu juga pernah terjadi di area kampus.
Bahkan, AS mengaku pernah melaporkan perilaku abusif pacarnya itu ke Komnas Perempuan pada akhir Desember 2022. Aduan itu diterima pada awal Januari 2023.
Namun, AS tidak melanjutkan aduan tersebut. Sebab, saat itu pelaku meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Selain melapor ke kampus dan Komnas Perempuan, AS juga mengadu kepada orang tuanya pada Februari 2023.
Keluarganya pun melanjutkan kasus dugaan penganiayaan itu secara hukum.
“Aku akhirnya sadar dan memberanikan diri untuk bilang orang tua dan yang pastinya orang tua aku yang ngurus ini semua dari proses laporan hingga sudah naik ke PPA, bersyukur Tuhan baik sama aku,” ucap dia.
Dalam utasnya, AS juga menyertakan foto tanda pengenal terduga pelaku berinisial BJK tersebut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"