KONTEKS.CO.ID – Serial killer sadis ada di artikel ini. Sembilan orang tewas di tangan komplotan Wowon. Layaknya serial killer atau pembunuh berantai, para korban dibunuh dalam waktu dan lokasi berbeda.
Lokasi pembunuhan serial killer Wowon dkk di wilayah Cianjur, Garut, dan terakhir di Bekasi, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, tiga korban serial killer Wowon Ermawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin di wilayah Bantargebang, Bekasi.
Lalu, enam korban lainnya dibunuh di wilayah Cianjur dan Garut. Ini merupakan kampung halaman para pelaku.
“Pengakuan tersangka, mereka sudah bunuh enam orang di luar TKP Bekasi. Saat ini sedang kami selidiki,” ungkap Hengki, Jumat 20 Januari 2023.
Di Indonesia serial killer bukan terjadi kali ini saja. Dalam catatan KONTEKS.CO.ID, pembunuhan berantai setidaknya sudah terjadi sebanyak tujuh kali, tidak termasuk kasus yang melibatkan Wowon dkk.
Berikut tujuh serial killer atau kasus pembunuhan berantai di Tanah Air:
1. Serial Killer Sadis Dukun Ahmad Suradji
Dukun Ahmad Suradji alis Datuk yang dikenal dengan sebutan dukun AS merupakan terpidana mati kasus pembunuhan beruntun atas 42 perempuan.
Aksi kejinya dilakukan medio tahun 1984 dan 1994 di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Deli Serdang pada 27 April 1997 memvonis dukun AS demati oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Deli Serdang pada 27 April 1997.
Dukun AS dieksekusi mati pada 2008.
2. Rio Martil
Pembunuh berantai berikutnya adalah Rio Alex Bullo yang terkenal dengan julukan Rio Martil.
Dia tercatat sebagai terpidana mati kasus pembunuhan berantai yang dilakukannya pada 1997 sampai 2001.
Kasusnya terbongkar setelah membunuh secara sadis seorang lawyer terkenal, yang juga pemilik rental mobil di Purwokerto, Jeje Suraji (39). Korban dihabisi di Hotel Rosenda Baturaden pada tanggal 21 Januari 2001.
Sepanjang 1997-2001, Rio Martil juga menghilangkan nyawa empat orang pemilik atau pengelola rental mobil.
Disebut “Martil” tak lain karena saat menjalankan rencananya, Rio menyiapkan dua martil untuk memukul kepala korbannya. Dia mendapat julukan Rio Si Martil Maut.
Bahkan sewaktu disel di LP Nusakambangan, Rio Martil juga membunuh teman satu penjaranya bernama Iwan Zulkarnaen.
Kemudian, terpidana dieksekusi mati pada 2008.
3. Dukun Asep
Selain Dukun AS, ada juga Dukun Asep sebagai pelaku pembunuhan berantai alias series killer.
Bernama asli Tubagus Yusuf Maulana, Dukun AS adalah terpidana mati kasus pembunuhan berencana terhadap delapan orang. Para korban adalah mereka yang ingin kaya instan dengan menggandakan uang melalui bank gaib.
Asep dipercaya para korbannya sebagai dukun yang sanggu[ menggandakan uang. Tapi mereka justru dibunuh oleh pelaku melalui upacara ritual dengn memberikan minuman beracun.
Aksinya dilakukan dua kali, masing-masing tanggal 17 Mei 2007. Saat itu Dukun Asep membunuh lima orang. Lalu tanggal 19 Juli 2007, dia membunuh tiga korbannya dengan cara yang sama.
Dalam upacara ritual, korban diperintahkan menggali lubang yang sudah disiapkan oleh pelaku. Lalu mereka diberi minuman beracun berwarna hitam.
Pelaku tega menghabisi para korbannya demi menguasai uang yang disyaratkan pelaku. Ya, para korban wajib menyiapkan uang Rp20 juta.
Dukun Asep diketahui divonis mati oleh Pengadilan Negeri Rangkasbitung, Banten, 10 Maret 2008. Dan di tahun yang sama, terpindana dieksekusi mati.
4. Serial Killer Sadis Baekuni
Pembunuh berantai lainnya adalah Baekuni atau Babeh. Seorang gelandangan pembunuh tujuh pengamen jalanan.
Para korbannya berusia antara 9-12 tahun. Bukan hanya membunuh, Babeh juga memutilasi para korbannya. Kasus pembunuhan berantai keji itu diungkap pada 2010.
Pelaku hidup menggelandang di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dia memiliki pengalaman pahit disodomi paksa oleh preman.
Hal itu membuatnya menjadi mengidap pedofilia dan nekrofilia situasional. Pelaku divonis mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur di 2010.
5. Ryan Jombang
Kasus yang tak kalah menghentaknya adalah pembunuhan berantai yang dilakukan Ryan Jombang. Kasusnya terbongkar pascapolisi menemukan potongan jasad salah satu korbannya, Hery Santoso di tahun 2008.
Dari potongan mayat itu, terungkap bahwa serial killer sadis Ryan juga membunuh 10 orang lainnya. Mereka terkubur di belakang tempat tinggal orang tuanya di Jatiwaes, Jombang, Jawa Timur.
Para korban dibunuh dalam periode 2006 sampai 2008. Motifnya adalah ekonomi.
Ryan mengajak korban bertamu ke rumah orang tuanya, lalu menghabisi dan mengambil harta korban.
Pelaku dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok pada 6 April 2009.
6. MRI alias Rian
Serial killer sadis yang melibatkan MRI (21) alias Rian menghentak publik. Terjadi di Februari 2021, Rian membunuh dua perempuan.
Pertama, DS (18) yang merupakan siswi SMA di Bogor. Sedangkan korban kedua adalah EL (23).
Jasad DS yang diduga dibunuh dengan cara dicekik ditemukan dalam plastik sampah di Kota Bogor. Di dalam plastik, kaki korban terikat.
Dua pekan kemudian Rian membunuh EL dan jasadnya ditemukan di perkebunan kosong di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Polisi menyatakan, pelaku mencari korbannya dengan acak. Modusnya berkenalan di medsos. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"