KONTEKS.CO.ID – Pria berinisial JPP, pelaku penyerangan penjaga rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pernah mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya mendapatkan keterangan itu dari pihak keluarga pelaku penyerangan Rumah Dinas Kapolri.
“Menurut keterangan keluarga, yang bersangkutan pernah dirawat di RSJ Naimata, Kupang,” ujar Hengki Haryadi kepada wartawan soal pelaku penyerangan Rumah Dinas Kapolri, Jumat 15 Desember 2023.
Menurut Hengki, JPP dulunya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Pelaku pernah bersekolah magister di Yogyakarta.
“Pernah sekolah di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), lalu S2 di universitas ternama di Yogyakarta,” ungkap Hengki.
JPP lantas mundur sebagai PNS dan mengalami depresi sehingga harus mendapat perawatan di RSJ saat itu.
“Kemudian resign (sebagai PNS) menurut keterangan beberapa teman dan keluarganya. Lalu sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke RSJ,” kata Hengki.
Berdasarkan fakta tersebut, kata Hengki, JPP terindikasi mengalami gangguan psikologis.
“Jadi indikasi gangguan psikologis. Dan sedang observasi di RS Polri Kramatjati,” jelas Hengki.
Sebelumnya, Rumah dinas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mendapat serangan dari seorang pria misterius, Kamis 14 Desember 2023.
Belakangan terungkap pelaku berinisial JJP. Dia menyerang petugas penjaga Rumah Dinas Kapolri sekitar pukul 10.30 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan pelaku penyerangan.
“Ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya, masih pendalaman,” ujar Trunoyudo Kamis, 14 Desember 2023.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"