KONTEKS.CO.ID – Seorang pria berinisial AS di Desa Pranti, Menganti, Kabupaten Gresik, tewas dengan pisau masih menancap di mulut.
Terkini, tetangga korban mengungkapkan pengakuan mengejutkan. Diduga, korban yang tewas mengenaskan terlibat hubungan sesama jenis.
Tetangga korban berinisial PR mengaku, korban pernah mengajaknya berhubungan seksual sesama jenis.
Saat itu, kata PR, korban masih baru saja menghuni di rumah kavlingan Dusun Glundung
tersebut.
“Awal-awal dulu, saya pernah ditawari untuk berhubungan dengan dia (korban) dan diberi imbalan uang. Tapi saya menolak,” ujar PR kepada wartawan, mengutip Kamis 30 November 2023.
Awalnya, kata PR, korban AS yang baru sebulan tinggal di rumah kavlingan meminta nomor WhastApp kepada SB, orang tua PR.
Lantaran tak curiga, orang tua PR memberikan nomor anaknya kepada korban.
“Orang tua saya kira ada urusan pekerjaan atau lainnya. Makanya nomor saya diberikan kepada dia (korban),” katanya.
Kemudian, korban menghubungi PR melalui pesan singkat dan mengajaknya berhubungan sesama jenis. Janjinya, akan memberikan imbalan uang tunai.
“Awalnya sering chat tanya kabar dan tanya pekerjaan. Ya, saya balas karena saya nggak merasa curiga,” ujarnya.
“Terus lama-lama, ada ajakan dia untuk melakukan hubungan dan akan diberi imbalan uang melalui pesan whastapp,” imbuhnya.
Mendapat ajakan berhubungan sesama jenis itu PR menolak dan mengatakan masih normal.
“Saya balas, ‘maaf mas saya masih suka perempuan’. Meski dikasih sejumlah uang saya nggak mau. Terus dia nggak pernah WA lagi,” ujarnya.
Usai kejadian itu, warga curiga pembunuhan korban dengan motif asmara sesama jenis.
Dugaan itu menguat usai warga menemukan sisa-sisa botol jamu nyeri haid dan vitamin penghalus kulit di tempat sampah. Warga menduga, korban mengonsumsinya sendiri.
“Itulah yang membuat warga sini yakin korban dibunuh oleh salah satu teman prianya yang dibawa korban ke rumahnya,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"