KONTEKS.CO.ID – Proses pembangunan smelter baru PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, telah mencapai tahap akhir. Kemungkinan, pembangunan ini akan selesai pada Mei mendatang.
Namun, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengungkapkan, meskipun konstruksi fisik smelter akan selesai pada Mei nanti, produksi tembaga baru akan mulai pada Agustus 2024.
“Smelter baru tersebut akan memulai operasi pada bulan Juni. Namun produksi tembaga baru akan mulai pada Agustus. Hal ini karena proses feeding konsentrat ke dalam smelter baru diperkirakan akan berlangsung pada awal Agustus,” katanya, dilansir pada Kamis, 11 April 2024.
Dia menambahkan, Smelter Freeport akan mulai memproduksi tembaga sekitar 50 persen dari kapasitas produksi pada Agustus.
“Dari kapasitas total 1,7 juta ton, rencananya 850.000 ton konsentrat tembaga akan diproduksi,” jelas Tony.
Meskipun demikian, Tony tidak merinci berapa banyak katoda tembaga yang dapat terproduksi dari rencana produksi 50 persen.
Smelter tersebut memiliki kapasitas sebanyak 600.000 katoda tembaga per tahun.
Pembangunan smelter ini merupakan mandat dari Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport, yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Freeport telah menanamkan modal sebesar USD3,1 miliar atau sekitar Rp48 triliun pada akhir Desember 2023 untuk membangun smelter keduanya.
Smelter tembaga ini merupakan Design Single Line terbesar di dunia.
Kapasitas produksi mencapai 1,7 juta ton dan 600.000 ton katoda tembaga per tahun.
Produk utamanya meliputi katoda tembaga, emas, perak murni batangan, serta platinum group metal (PGM).
Selain itu, smelter juga akan menghasilkan produk lain seperti asam sulfat, gipsum, dan timbal.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"