KONTEKS.CO.ID - Film Korea terbaru bertajuk Canvas of Blood siap menjadi salah satu karya paling ambisius dalam sejarah perfilman Negeri Ginseng.
Disutradarai oleh Jang Hoon, sineas di balik kesuksesan A Taxi Driver dan The Front Line, film ini mengangkat kisah dua pangeran Dinasti Joseon yang terjebak antara cinta terhadap seni dan haus akan kekuasaan.
Kisahnya berpusat pada dua putra Raja Sejong, yakni Pangeran Suyang (Kim Nam Gil) dan Pangeran Anpyeong (Park Bo Gum).
Baca Juga: Jelang Duel Klasik Eropa Lawan Juventus, Xabi Alonso Berapi-api!
Keduanya terikat darah, namun memiliki pandangan hidup yang kontras.
Suyang adalah sosok ambisius yang bertekad merebut takhta, sementara Anpyeong lebih memilih menyalurkan jiwanya dalam dunia seni dan puisi.
Konflik dimulai saat Anpyeong bermimpi tentang utopia yang damai dan meminta pelukis kerajaan, An Gyeon (Lee Hyun Wook), untuk melukiskan mimpinya dalam karya berjudul Mongyudowondo atau Dream Journey to the Peach Blossom Land.
Namun, lukisan itu justru menjadi simbol perpecahan dua saudara.
Bagi Anpyeong, karya tersebut melambangkan harapan. Bagi Suyang, itu adalah ancaman terhadap ambisinya.
"Film ini bukan sekadar sejarah, tapi refleksi dari jiwa manusia yang selalu berperang antara idealisme dan kekuasaan," ungkap sutradara Jang Hoon dalam konferensi persnya.
Baca Juga: LBH Medan Desak Oditur Banding Vonis Ringan Sertu Riza Pahlivi dan Bakal Adukan Majelis Hakim ke MA
Ia menambahkan bahwa Canvas of Blood akan menghadirkan paduan antara politik, seni, dan psikologis dengan sentuhan sinematik yang megah.
Produksi film ini dimulai pada 14 Oktober 2025 dengan biaya mencapai 18 miliar won (sekitar Rp 210 miliar).
Tim produksi bahkan bekerja sama dengan sejarawan seni Korea untuk merekonstruksi ulang lukisan legendaris Mongyudowondo dengan detail autentik.