Ia pernah bermain dalam Opera SMU (2001), Iman (2005–2006), Buku Harian Baim (2009–2010), Pangeran 2 (2016–2017), hingga Jodoh Wasiat Bapak (2019).
Sosoknya yang hangat dan karakternya yang mudah melebur dalam berbagai peran membuatnya menjadi bagian penting dalam golden era sinetron Indonesia.
Kehadiran Gary di layar kaca memantapkan posisinya sebagai aktor yang dekat dengan berbagai lapisan masyarakat.
3. Serial Digital
Saat industri hiburan beralih ke platform digital, Gary tidak tertinggal.
Ia terus menunjukkan fleksibilitasnya melalui berbagai serial web dan OTT, termasuk Halusinada (2018), Mami Kost (2020–2023), Keramat: Unknown (2021), hingga Generasi D'Bijis (2025).
Keberadaannya dalam sederet serial tersebut membuktikan kemampuannya beradaptasi dengan tren baru, sekaligus memperluas jangkauan penonton lintas generasi.***