KONTEKS.CO.ID - Film animasi Merah Putih: One For All jadi topik panas menjelang penayangannya tanggal 14 Agustus 2025.
Merah Putih One For All dibuat oleh Perfiki Kreasindo, rumah produksi di bawah Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Produser eksekutif Sonny Pudjisasono dan Endiarto.
Di tengah klaim anggaran mencapai Rp6,7 miliar, animator film ini, Bintang Takari, buka suara soal fakta sebenarnya yang dilansir dari pesan WA yang beredar pada Senin, 11 Agustus 2025.
Baca Juga: Apartemen Jakarta lesu, Pengembang Turun Harga Gila-Gilaan: Kini Diobral Rp200 Jutaan
Bintang Takari mengatakan, "Bujet sebenarnya cuma sekitar Rp1 juta, itu pun habis untuk makan bareng para pengisi suara di warteg."
Ia menambahkan, "Aku yang mengerjakan animasi sendiri, jadi memang kualitasnya enggak maksimal karena waktu produksi hanya tiga bulan."
Kualitas Animasi Bukan Prioritas Utama, Jalan Cerita yang Penting
Dalam klarifikasinya, Bintang juga menjelaskan filosofi di balik film ini.
“Menurut aku, kualitas animasi bukan syarat utama untuk membuat film. Yang paling penting adalah cerita dan makna yang ingin disampaikan.”
Bintang mengaku terinspirasi dari sutradara film Jumbo, Ryan Adriandhy, yang juga memakai prinsip serupa dalam berkarya.
Aset Sudah Dibeli Sebelumnya, Produksi Sangat Terbatas
Bintang menjelaskan, “Aset yang dipakai sebenarnya sudah aku beli sebelumnya dari marketplace, lalu dimodifikasi sedikit."
"Jadi bagian animasi ini tidak termasuk dalam anggaran produksi yang disebutkan.”
Ia juga menambahkan, “Film ini dibuat cepat karena harus rilis untuk memperingati HUT RI ke-80, jadi enggak ada waktu untuk menyempurnakan animasi.”