• Senin, 22 Desember 2025

Profil Rini Sugianto, Animator Hollywood asal Indonesia, Berawal Jadi Anak Magang

Photo Author
- Minggu, 7 April 2024 | 11:25 WIB
Profil Rini Sugianto, animator Hollywood asal Indonesia. (Instagram/rinisugiantoart)
Profil Rini Sugianto, animator Hollywood asal Indonesia. (Instagram/rinisugiantoart)

KONTEKS.CO.ID - Nama Rini Sugianto tentu tidak asing bagi penggemar animasi. Rini Sugianto ini termasuk salah satu sosok di balik layar film The Avengers dan The Adventure of Tintin. Bagaimana ceritanya Rini bisa menjadi bagian dalam film tersebut dan sederet layar lebar lainnya? Ini profil Rini Sugianto.

"Saya beruntung karena saya bisa menganimasikan karakter yang sangat keren dalam banyak film. Tapi saya juga telah membuat banyak animasi yang bukan karakter. Untuk Tintin, entah bagaimana saya ditugaskan untuk SEMUA pengambilan gambar kertas (rig mereka sangat berat!) sampai-sampai manajer produksi saya @jaromsidwell menyebut saya "scroll master," tulisnya di Instagram.

"Untuk Hobbit dan Avengers .... Tidak yakin berapa banyak panah dan pisau yang harus saya animasikan. Dapatkah Anda menemukan koin yang saya animasikan di salah satu adegan?
Tapi itu semua adalah bagian dari pekerjaan!! Dan menganimasikan objek memiliki tantangan tersendiri."

Wanita Indonesia yang kini menetap di Amerika Serikat itu lalu mengunggah video dari film Avengers: Age of Ultron di Instagramnya @rinisugiantoart pada Sabtu, 6 April 2024 lalu.

"Beberapa bidikan dari Avengers: Age of Ultron yang saya ambil beberapa waktu lalu!" tulisnya di caption.

Unggahan Rini menarik perhatian netizen berbagai negara termasuk Indonesia.

"Veryy cool!!!" tulis netizen.

"Apakah mba rini ikut terlibat dalam penggarapan 3D film tsb?" tanya netizen asal Indonesia.

Rini pun menjawab, "@taufik_akbaarr yup!"

"@rinisugiantoart anakku juga suka animasi,skrg mau melanjutkan di SMK Animasi RUS Kudus,mba rini menjadi salah satu inspirasi dari anak saya,semoga makin sukses utk mba rini," sahut @taufik_akbaarr.

"Ikut bangga..," sahut yang lainnya.

Profil Rini Sugianto


Bagaimana ceritanya Rini bisa menjadi bagian dalam film tersebut dan sederet layar lebar lainnya?

Rini mengisahkan perjalanan kariernya dalam acara Cari Spotlight di Dunia Internasional, di Lazada Women's Fest di Jiexpo Convention Center, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

"Setelah selesai sekolah dulu saya tertarik pada bidang animasi. Tapi di Indonesia waktu itu masih belum ada. Kalau sekarang sudah banyak. Akhirnya mulai mencari-cari, waktu itu jurusan tersebut yang lagi berkembang di Amerika," ungkapnya.

Rini pada akhirnya kuliah di jurusan arsitektur Universitas Katolik Parahyangan. Setelah lulus dia mulai menggunakan proses 3D untuk presentasi ke klien.

Dari dunia tiga dimensi itu dia kemudian berkenalan dengan dunia animasi.

"Saya belajar di bidang komputernya dulu. Saya masuk bidang 3D dan diperkenalkan ke dunia animasi setelah itu. Lalu saya putuskan fokus bukan ke bidang bangunan tapi malah ke arah karakter dan itu sangat menyenangkan," ucapnya.

Rini Jadi Anak Magang


-
Rini Sugianto, animator Hollywood asal Indonesia. (Instagram/rinisygianto)

Rini menjelaskan bahwa dia tidak langsung mendapat pekerjaan sebagai animator dalam film. Dia mulai aktif bekerja di Amerika sejak 2005.

Dan memulai kariernya dengan magang di perusahaan game. Dia menjadi karyawan magang selama lima tahun.

"Saya magang di game, lalu masuk ke cinematic, jadi saya mengerjakan trailer untuk game dan film. Tahun 2010 dapat kesempatan untuk bekerja di film Tintin di New Zealand. Itu adalah film pertama saya. Setelah itu khusus mengerjakan film lainnya seperti The Hobbit," kenang Rini.

Setelah mengerjakan film Tintin, Rini bekerja untuk perusahaan Wētā Digital dan Industrial Light & Magic. Melalui perusahaan itulah dia membuat animasi Avengers 1 dan 2.

"Saya khusus untuk bidang animasi yang menggerakkan semua karakternya. Seperti Iron Man terbang dan segala macam," ucap Rini.

Bekerja menjadi animator menjadi pengalaman tak terlupakan untuk Rini. Dia merasakan kepuasan tersendiri saat hasil kerjanya selama setahun dinikmati orang di seluruh dunia meski hanya tayang empat menit.

"Dalam film Tintin saya mengerjakan selama satu tahun tapi hasil kerjaan saya tayang cuman empat menit. Sangat panjang prosesnya yang mengerjakan film ada 2.000 orang," jelasnya.

Animator Hollywood asal Indonesia ini juga pernah mengerjakan film The Hobbit yang menjadi tantangan tersendiri untuknya.

"Karena film The Hobbit besar banget, fanbasenya sangat besar dan fanatik karena berawal dari The Lord of The Rings. Itu susahnya dan pressurenya tinggi, proses pengerjaannya selama tiga tahun lebih," kata Rini.

Rini Sugianto Alami Diskriminasi


Alumnus Academy of Arts di San Fransisco, Amerika Serikat tahun 2002 itu juga mengalami tekanan dalam bekerja, salah satunya merasakan diskriminasi.

"Saat level saya mulai naik menjadi supervisor pertama kali, ada tantangannya. Mereka tidak percaya saya bisa mengerjakannya. Tapi akhirnya, kalau kamu bisa buktikan dan percaya diri bisa," jelasnya.

Selain itu, ia merasa wanita bisa lebih detail ketika menjadi supervisor. "Justru wanita lebih teliti untuk management, sebagai supervisor mengayomi berbagai kesulitan dan memahami," jelasnya.

Segala tantangan yang didapatkannya itu diakui Rini menempa dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Dia merasa bekerja di Amerika Serikat membuatnya lebih bisa berkembang dan diri.

"Ternyata pembawaan percaya diri menghasilkan percaya dengan kemampuannya. Mulai dari situ kalau bersaing, saya harus memiliki rasa percaya diri. Biar pun skillnya sama yang penting pede aja dulu," tambahnya.

Rini juga mengatakan orang-orang di Amerika tertarik dengan Indonesia. "Mereka sebenarnya tertarik dengan Indonesia dan ingin tahu apa saja yang ada di Indonesia. Saya juga bisa memberikan input dan ide-ide yang berbeda dengan pemikiran orang Amerika," ucap Rini.

Garap Penelitian Animasi


Saat ini, Rini aktif bekerja di NVIDIA Corporation, perusahaan teknologi multinasional Amerika yang didirikan di Delaware dan berbasis di Santa Clara, California. "Saya sekarang ke arah penelitian saja," tambahnya.

Meski tak lagi bekerja di dunia animasi, Rini tetap mengamati perkembangannya. Dia merasa animasi di Indonesia semakin berkembang selama 10 tahun terakhir ini.

"Dulu pekerjaannya mengikuti orang luar, semenjak 2-3 tahun terakhir sudah ada televisi series di Indonesia. Bahkan film animasi Indonesia dan kualitasnya semakin naik. Justru ada juga yang sudah menembus Disney+. Bahkan di sini yang mengerjakan proyek dari luar. Ini yang belum banyak orang tahu, banyak anak-anak muda Indonesia yang sudah mengerjakan proyek tersebut," kata Rini.

Bagi generasi milenial yang ingin menjadi animator, Rini menjelaskan kesempatan terbuka lebar. Dan anak muda yang ingin mencoba berkarier di luar negeri, harus berani mulai, jangan ragu-ragu.

"Sekarang justru beberapa tahun belakangan, apalagi semenjak pandemi. Perusahaan Amerika justru mencari tenaga kerja dari luar. Mereka tidak terbatas mencari hanya di Amerika saja. Generasi muda sekarang coba apply langsung, begitu ada kesempatan langsung coba saja. Jangan merasa skillnya tidak mampu, di coba saja dulu. Karena perusahaan sudah open minded," pungkas Rini.

Biodata Rini Sugianto


Rini Sugianto adalah seorang animator, fotografer, dan desainer wanita yang lahir di Bandar Lampung pada tanggal 3 Januari 1980.

Dia terkenal dengan karya-karyanya yang mendunia dan memiliki nama di seluruh penjuru dunia seperti The Adventure Of Tintin : The Secret Of Unicorn dan The Hobbit : An Unexpected Journey.

Rini Sugianto menempuh pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengahnya di kota tempat ia lahir, kota Lampung dan berpindah ke Bogor untuk menempuh pendidikan sekolah menengah atas, tepatnya di SMA Regina Pacis Bogor.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Universitas Parahyangan Bandung dan mengambil jurusan Arsitektur.

Semenjak ia kecil, ia tak pernah terlibat dalam dunia seni. Sebaliknya, ia lebih banyak terlibat dalam dunia olahraga. Ia mulai tertarik pada dunia animasi saat ia dihadapkan oleh tugas akhir kuliahnya. Semenjak saat itu, ia mulai menekuni dunia animasi.

Setelah menyandang gelar sarjana, ia memulai karirnya dengan menjadi seorang pekerja magang di Stormfront Studio selamat 1 tahun.

Kemudian, ia pindah ke Blur Studio sebagai Animator dan Supervisor Animator. Ia berkembang dan menyumbang banyak karya dalam perusahaan-perusahaan tersebut.

Pada tahun 2010, ia direkrut oleh perusahaan WETA Studio yang berpusat di negara New Zealand dan ia bergabung dalam tim kreatif pembuatan film tiga dimensi, sebuah film yang diadaptasi dari komik The Adventure of Tintin.

-
Rini Sugianto dan suaminya, Brandon Riza. (Instagram/rinisugianto)

Film tersebut adalah proyek pertamanya yang membutuhkan banyak sekali karakter tiga dimensi dan Rini mengerjakannya membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun.

Lalu, Rini mendirikan sebuah forum mentoring bernama Flash Frame Workshop, dengan tujuan agar memperluas bidang animasi di Indonesia.

Saat ini, Rini Sugianto tinggal di California, Amerika Serikat, bersama Brandon Riza sang suami dan masih menggeluti pekerjaan sebagai animator freelancer, di sisi lain sesekali menjalani hobinya di bidang fotografi dan olahraga.

Animator Hollywood asal Indonesia ini terus menerus mengasah kemampuannya dengan membuat berbagai karya luar biasa seperti The Hunger Games : Catching Fire , Ready Player One, Iron Man 3, The Avenger : Age of Ultron, dan masih banyak lagi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ratih Nug

Tags

Terkini

Perayaan Natal 2025 Jessica Mila Antara Senang dan Sedih

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:40 WIB
X