KONTEKS.CO.ID - Film horor Korea Selatan "Exhuma" meraih sukses di Indonesia dengan berhasil mengumpulkan lebih dari 2 juta penonton.
Beberapa portal berita Korea Selatan bahkan sempat memuat popularitas film ini di Indonesia.
Selain itu, K-Net juga bertanya-tanya kenapa film ini begitu populer di Indonesia. Salah satu media Korea ternama Dispatch akhirnya melakukan riset untuk mengetahui alasan di balik populernya film ini.
Dispatch Ungkap Riset Popularitas Film Exhuma
Noh Jeong Ju, profesor yang sempat tinggal di Indonesia, mengungkapkan bahwa orang Indonesia menyukai takhayul.
Senada dengan Profesor Jeong Ju, Profesor Lee A Yeon yang pernah tinggal di Indonesia juga mengungkapkan hal yang sama.
"Di Indonesia juga banyak Dukun. Kalau kamu sakit atau ada urusan bisnis, kamu pergi ke Dukun." ungkap Profesor Lee A Yeon.
Film horor memiliki daya tarik kuat di Indonesia. Bahkan film-film dengan genre ini seperti "KKN di Desa Penari" dan "Agak Laen" mendominasi box office.
KKN di Desa Penari berhasil menarik 10 juta penonton pada tahun 2022, sementara "Agak Laen" yang menggabungkan elemen horor dan komedi sukses menarik 8,2 juta penonton.
Selain itu, menurut Profesor A Yeon, Kim Go Eun salah satu pemain di Exhuma memiliki popularitas tinggi d Indonesia.
"Seorang teman lokal memberitahu saya bahwa 'film Kim Go Eun akan rilis', dan hal tersebut cukup untuk menarik banyak penonton," ujarnya.
Selain Kim Go Eun, popularitas Lee Do Hyun juga menjadi salah satu penyebab film ini meraih popularitasnya.
Lee Do Hyun populer di Indonesia karena sempat membintangi drama populer seperti "The Glory", "Sweet Home", "The Good Bad Mother".
Dispatch juga menyoroti bahwa pujian dari sutradara lokal, seperti Joko Anwar yang terkenal dengan film horor "Pengabdi Setan", turut memperkuat popularitas "Exhuma".
Salah satu faktor lain yang menyumbang kesuksesan "Exhuma" adalah ikut sertanya bioskop-bioskop terbesar di Indonesia menayangkan film ini.
Jaringan bioskop besar tersebut termasuk Cinema XXI, CGV, dan Cinepolis, yang menguasai sekitar 68% dari total bioskop di Indonesia.***