KONTEKS.CO.ID - Organisasi Miss Universe atau The Miss Universe Organization menegaskan, tak ada ampun untuk tindak pelecehan seksual di lingkungannya.
Untuk itu, Organisasi Miss Universe memutuskan hubungan kerja sama dengan franchisee Indonesia. Bukan itu saja, mereka juga membatalkan kontes di Malaysia tahun ini. Ini menyusuka kontestan menuduh penyelenggara lokal melakukan pelecehan seksual.
Organisasi yang berbasis di AS itu mengatakan dalam sebuah pernyataan email kepada CNN, Sabtu malam waktu setempat, Organisasi Miss Universe telah memutus kontraknya dengan PT Capella Swastika Karya.
Putus kontrak juga berlaku bagi direktur nasionalnya Poppy Capella, yang ikut memegang lisensi Miss Universe Malaysia.
Sekadar informasi, sejumlah kontestan Miss Universe Indonesia mengajukan pengaduan ke polisi. Mereka menuduh penyelenggara melakukan pelecehan seksual, dengan mengatakan menjadi sasaran "pemeriksaan tubuh" topless, kata pengacara mereka pada Selasa lalu.
“Jelas bahwa waralaba ini tidak memenuhi standar, etika, atau harapan merek kami, sebagaimana terurai dalam buku panduan waralaba dan kode etik kami,” kata Organisasi Miss Universe.
Melansir CNN, Minggu 13 Agustus 2023, mereka menambahkan, menyediakan tempat yang aman bagi wanita adalah yang prioritas terbaik.
Sementara itu, Capella mengatakan dalam sebuah pernyataan di Instagram, dia tidak memaafkan segala bentuk pelecehan seksual.
“Saya tegaskan bahwa saya sebagai direktur nasional dan pemilik lisensi Miss Universe Indonesia sama sekali tidak terlibat dan tidak pernah mengetahui, memerintahkan, meminta atau mengizinkan siapa pun yang berperan dan berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023 untuk melakukan pelecehan seksual melalui pemeriksaan badan seperti yang dilaporkan,” paparnya.
Organisasi Miss Universe mengatakan, mereka sedang mengevaluasi kebijakan dan prosedurnya untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. Mereka menambahkan, tidak ada persyaratan ukuran atau dimensi tubuh untuk mengikuti kontes mereka di seluruh dunia. ***
