Bapak setiap hari bekerja, meski keluarganya tidak pernah tahu apa yang dikerjakan oleh bapak.
Sementara itu, Tony dan Bondi sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang tengah mengalami masa puber. Mereka menjalani kehidupan seperti remaja pada umumnya mulai tertarik kepada lawan jenis.
Setiap hari pergi bekerja, bapak selalu membawa sebuah koper dan memasukkan kembali koper tersebut ke lemari yang terkunci sepulangnya kerja.
Di luar sana, penembakan misterius tengah menjadi pemberitaan yang hangat. Hampir semua media memberitakan soal penembakan misterius.
Selain itu, informasi mengenai akan datangnya badai besar menghantam Jakarta pada 16 April 1986 juga menjadi salah satu kecemasan banyak orang.
Badai tersebut diprediksi akan mengakibatkan banjir yang merendam kawasan dataran rendah yang salah satunya lokasi rumah susun tempat tinggal Rini, bapak, Tony dan Bondi.
Tak ingin terjadi sesuatu yang membahayakan bagi keluarganya, Rini berencana untuk meninggalkan rumah susun, namun rencana itu ditentang oleh bapak.
Bapak lebih memilih tetap tinggal di rumah susun yang dinilainya lebih aman karena ada banyak orang disana.