Erika Carlina Tempuh Jalur Hukum, Laporkan DJ Panda atas Dugaan Pengancaman

Sebelumnya, DJ Panda sempat mengunggah klarifikasi melalui akun Instagram resminya, @djpanda_official, terkait hubungan mereka dan kehamilan Erika.

Namun, alih-alih meredam polemik, pernyataan itu justru memperkeruh suasana setelah Erika mengaku mendapat tekanan dan ancaman.

Hingga berita ini diturunkan, pihak DJ Panda belum memberikan tanggapan resmi atas laporan Erika Carlina ke pihak kepolisian.

Kronologi Kasus Erika Carlina dan DJ Panda

1. Ungkapan Kehamilan di Podcast Deddy Corbuzier (Awal Juli 2025)

Erika Carlina pertama kali mengungkapkan kehamilannya dalam sebuah podcast bersama Deddy Corbuzier. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa ayah dari anak yang dikandungnya adalah DJ Panda, seorang DJ asal Surabaya.

2. Reaksi dan Klarifikasi DJ Panda (Pertengahan Juli 2025)

Setelah pernyataan Erika viral, DJ Panda memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya, @djpanda_official. Dalam unggahan itu, ia menyampaikan versinya terkait hubungan dengan Erika dan kehamilan tersebut. Namun klarifikasi itu menuai reaksi publik dan tidak meredakan polemik.

3. Erika Mengaku Mendapat Tekanan dan Ancaman

Beberapa hari setelah klarifikasi DJ Panda, Erika kembali bersuara. Ia menyebut telah mendapat berbagai bentuk tekanan dan ancaman, termasuk dari penggemar DJ Panda. Bahkan, ia menyatakan DJ Panda diduga menyuruh fans-nya untuk mengganggu dirinya saat proses persalinan.

4. Laporan ke Polisi Atas Dugaan Pengancaman (23 Juli 2025)

Pada Rabu, 23 Juli 2025, Erika secara terbuka mengonfirmasi bahwa dirinya telah menempuh langkah hukum dan melaporkan DJ Panda ke pihak berwajib atas dugaan pengancaman. Ia menyebut proses hukum telah berjalan sejak awal, namun tidak diumumkan ke publik demi menjaga ketenangan pribadi.

“Dari awal aku minta perlindungan hukum. Proses hukum tetap berjalan, aku serahkan semua ke pihak berwajib,” tulis Erika di Instagram.

5. Kondisi Kehamilan Memengaruhi Jalannya Proses Hukum

Erika kini diketahui tengah hamil 9 bulan dan harus menjalani pemeriksaan rutin ke rumah sakit.

Ia menegaskan bahwa proses hukum berjalan beriringan dengan kondisi kesehatannya yang perlu pengawasan intensif.***