3. Isu Mental Health Remaja
Adolescence mengangkat isu kesehatan mental remaja, tekanan dari media sosial, dan ekspektasi lingkungan.
Tentu tema ini sangat relevan dengan kondisi remaja saat ini.
Melalui karakter psikolog Briony Ariston, penonton diajak memahami betapa kompleksnya dunia batin seorang remaja yang berada di bawah tekanan berat.
Serial ini menjadi cermin realitas bagi jutaan remaja di seluruh dunia yang berjuang membentuk jati diri di tengah tekanan digital.
Baca Juga: Gempa terkini M5,2 Mengguncang Ternate
4. Sinematografi “One Continuous Shot” yang Memukau
Salah satu kekuatan utama serial ini adalah teknik pengambilan gambar satu kali pengambilan (one-shot).
Tanpa potongan dari awal hingga akhir, setiap episode terasa seperti pengalaman teater langsung yang intens dan emosional.
Teknik ini menciptakan kedekatan luar biasa antara penonton dan karakter.
Baca Juga: Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hari Ini Dijadwalkan Kunjungi Hasto di Sel KPK
Dengan kesuksesan besar dan antusiasme yang tinggi, rencana produksi season 2 Adolescence tentu menjadi kabar menggembirakan.
Dengan balutan sinematografi inovatif dan akting luar biasa, serial ini layak jadi salah satu tontonan terbaik tahun ini.
Jangan sampai ketinggalan update soal season 2 Adolescence!***
Artikel Terkait
Adolescence Ditonton 66 Juta di Netflix, Kritikus Kompak Memuji: Skor Nyaris Sempurna
Rekomendasi Netflix Indonesia Edisi April 2025, Ada Weak Hero Class 2 dan Resident Playbook
SCANDALS: Drama Korea Terbaru Netflix yang Dibintangi Son Ye Jin dan Ji Chang Wook!
Review Karma Netflix K-Drama: Kisah Hidup dan Mati, Tentang Takdir dan Konsekuensi
Reuni Song Hye Kyo & Gong Yoo dalam Drama Show Business: Era Kejayaan Industri Hiburan Tayang di Netflix!