ekonomi

Derita Adira di 2024: Laba Anjlok 27,83 Persen, Beban Perusahaan Melonjak

Sabtu, 15 Februari 2025 | 00:24 WIB
Kantor Adira Finance di Kepanjen, Malang, Jatim. Perusahaan pembiayaan ini mengalami kontraksi di tahun 2024. (Adira Malang)

KONTEKS.CO.ID – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) melaporkan penurunan laba signifikan sebesar 27,83% secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang dirilis melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba tahun berjalan perusahaan per Desember 2024 tercatat hanya mencapai Rp1,4 triliun, turun dari Rp1,94 triliun pada tahun sebelumnya.

Meskipun mengalami penurunan laba, ADMF justru mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 5%, dari Rp9,51 triliun pada 2023 menjadi Rp9,99 triliun pada 2024.

Baca Juga: Preview Persik Kediri Vs Persis Solo: Macan Putih Mau Mengulangi Kemenangan

Kenaikan ini didorong oleh berbagai sumber pendapatan, termasuk pembiayaan konsumen yang menyumbang Rp6,19 triliun, marjin murabahah sebesar Rp1,56 triliun, sewa pembiayaan senilai Rp266,45 miliar, serta pendapatan lain-lain sebesar Rp1,95 triliun.

Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak mampu menutupi lonjakan total beban perusahaan yang meningkat tajam sebesar 17,22% menjadi Rp8,24 triliun.

Beban yang paling mencolok adalah kenaikan bagi hasil sukuk mudharabah yang hampir dua kali lipat, dari Rp29,98 miliar menjadi Rp61,57 miliar.

Baca Juga: Preview Semen Padang Vs Persita Tangerang: Tren Tim Tamu Tidak Pernah Meraih Kemenangan

Selain itu, beban bunga dan keuangan, penyisihan kerugian penurunan nilai, serta beban pemasaran juga mengalami peningkatan yang turut menekan profitabilitas perusahaan.

Dari sisi permodalan, ADMF mencatatkan aset sebesar Rp32,59 triliun per Desember 2024, meningkat dibandingkan Rp31 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing tercatat sebesar Rp21,03 triliun dan Rp11,55 triliun.

Baca Juga: Sudah Dilantik, Kemenhan Akan Pertimbangkan Kembali Status Stafsus Deddy Corbuzier karena Hal Ini

Di tengah tekanan finansial ini, saham ADMF juga mengalami tekanan di pasar modal. Pada perdagangan hari ini, saham ADMF terkoreksi 1,82% ke level Rp9.625.

Sepanjang tahun berjalan, saham perusahaan telah mengalami penurunan sebesar 4,06%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB