ekonomi

Petani Polandia Ngamuk ke Kiev karena Buat Persaingan Harga Tak Sehat

Rabu, 21 Februari 2024 | 10:30 WIB
- Petani Polandia melakukan aksi protes kepada Ukraina dengan memblokade perbatasan. . (Foto:X/@KoganOksana)

KONTEKS.CO.ID - Petani Polandia melakukan aksi protes kepada Ukraina dengan memblokade perbatasan. Tak hanya itu, mereka juga nekad membuka gerbong kereta api dan membiarkan gandum Ukraina berceceran di perbatasan Medyka.

Traktor pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan 'Dengan mengalirnya gandum dari Ukraina, petani Polandia akan bangkrut'.

Penyelenggara protes di penyeberangan Doruhusk, Marcin Wielgosz, pada hari Selasa, 20 Februari 2024 mengatakan, bus bisa menyeberang satu jam sekali.

Tetapi tidak ada truk yang lewat dari pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat.

"Menurut saya, perbatasan harus ditutup. Prosedur dan sistem harus diperjelas dan mungkin bisa dibuka kembali tetapi tidak dengan aturan yang kita miliki sekarang,” katanya kepada Reuters.

Dia menambahkna, kondisi saat ini, Ukraina dapat membawa apa pun yang mereka inginkan, sebanyak apa pun yang mereka inginkan ke Polandia.

Aksi petani Polandia ini bukan tanpa sebab, mengingat Warsawa sebenarnya menjadi salah satu pendukung setia Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Petani Polandia mengeluhkan persaingan tidak sehat terkait harga hasil pertanian negaranya dan Ukraina.

Pada Selasa, mereka memblokade hampir seluruh penyeberangan perbatasan Ukraina. Hal itu memicu gangguan di pelabuhan dan jalan-jalan nasional.

Aksi protes juga bukan kali ini saja terjadi. Saat pergantian tahun lalu, pengemudi truk memblokir penyeberangan perbatasan kedua negara.

[irp posts="59452" ]

Tanggapan Ukraina


Menanggapi aksi yang merugikan itu, Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko mengatakan Kiev telah memberi tahu Komisi Eropa tentang tindakan pengunjuk rasa petani Polandia di perbatasan Ukraina.

Kiev berharap ada tanggapan yang kuat dari Komisi Eropa.

Menteri Pertanian, Mykola Solskyi juga berdalih, gandum yang dibuang-buang oleh pengunjuk rasa tersebut dikirim ke Jerman dan tidak akan memasuki pasar Polandia.

“Penyebaran gandum Ukraina di rel kereta api adalah provokasi politik lain yang bertujuan memecah belah bangsa kita,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Oleksandr Kubrakov dalam sebuah postingan di X.

Para petani di seluruh Eropa telah berdemonstrasi atas berbagai keluhan.

Salah satunya, tindakan Uni Eropa dalam mengatasi perubahan iklim dan persaingan tidak sehat dari luar negeri, khususnya Ukraina.

Sebagai informasi, pada 2022, UE memutuskan untuk menghapuskan bea masuk atas impor makanan Ukraina.***

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB