KONTEKS.CO.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan mengevaluasi harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita pada akhir Februari 2024.
Pertimbangan ini menjadi fokus Zulhas mengingat biaya kemasan yang mahal dan maraknya harga penjualan MinyaKita di atas HET.
"Harganya bulan depan kita evaluasi karena sudah 1,5 tahun, tentu kita nanti evaluasi bulan Februari akhir," ujar Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 41 tahun 2022, harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
[irp posts="212634" ]
Nantinya setelah evaluasi, Zulhas akan menentukan harga MinyaKita apakah akan tetap sesuai HET Rp14.000 atau naik menjadi Rp15.000 per liter.
"Apakah harus tetap Rp14.000 atau disesuaikan menjadi Rp15.000," ucap Zulhas.
Sebelumnya, Zulhas menyebutkan salah satu alasan penyesuaian harga tersebut karena mahalnya ongkos untuk pengemasan.
"Memang mestinya karena packaging-nya kan sudah mahal. Cuma kan nantilah habis pemilu," ungkap Zulhas.
Dia juga menyebutkan, pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membahas rencana kenaikan harga minyak lebih lanjut.
"Masih harus rapat Menko dulu untuk jadi Rp15.000 per liter. Jadi sementara Rp 14.000, kita toleransi Rp14.500," ungkapnya.***