Terkait bisnis bullion service, Hery menyebut pegadaian yang telah memiliki 4.000 cabang di seluruh Indonesia baru saja meluncurkan super app yang bernama Tring.
Tujuan layanan tersebut yakni, agar konsumen lebih mudah untuk membeli emas secara digital dan sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnis BRI.
Sebagaimana diketahui, hingga Triwulan III 2025 kinerja BRI menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Polemik Pemakzulan Gus Yahya dari Ketua Umum PBNU, Gus Ipul: Serahkan ke Otoritas dan AD-ART
Sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI menunjukkan peningkatan yang solid didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang terus menguat.
Total dana pihak ketiga tercatat tumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp1.474,8 triliun.
Kemudian, di sisi intermediasi penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3 persen YoY menjadi Rp1.438,1 triliun.
Adapun, perbaikan fundamental kinerja BRI tersebut berdampak positif terhadap capaian laba perseroan.
Baca Juga: 5 Tahun Hak Dosen Terabaikan, Menteri Keuangan Purbaya Kini Siap Lunasi Kewajiban Tukin
BRI pun berhasil mencetak Laba bersih sebesar Rp41,2 triliun hingga akhir Triwulan III 2025.
"Kinerja BRI tidak hanya tumbuh secara sehat, tetapi juga merefleksikan keberpihakan nyata terhadap sektor produktif dan ekonomi rakyat," kata Hery.
"BRI akan terus memperkuat fundamental bisnis dengan menjaga kualitas aset, meningkatkan efisiensi pendanaan, serta memperdalam transformasi yang dijalankan secara terstruktur dan terintegrasi melalui BRIVolution Reignite,” pungkas Hery.***