ekonomi

Laba BYD di Kuartal 3 Tahun 2025 Menukik Tajam

Sabtu, 1 November 2025 | 00:55 WIB
K-car pertama BYD Racco meluncur dengan harga di bawah Rp300 juta di Jepang. Laba BYD dilaporkan turun di Q3 2025. (Foto: Y-Auto)

Penjualan luar negeri sedang booming, dan dalam sembilan bulan pertama tahun ini, BYD mengekspor 701.600 kendaraan. Ini merupakan peningkatan besar sebesar 132% dari tahun sebelumnya.

Bahkan, perusahaan telah mencapai seluruh target tahunannya untuk penjualan luar negeri bahkan sebelum bulan September berakhir. Mobil listrik dan hibridanya kini terjual di 117 negara.

Dorongan global ini baru-baru ini dirayakan di pabriknya di Brasil, tempat perusahaan memproduksi kendaraan energi baru ke-14 juta. Bahkan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menjadi pelanggan dan mengambil alih kepemilikan BYD Song Pro.

Belanja Riset dan Pengembangan

BYD juga berusaha menembus pasar yang terkenal sulit. Pada Tokyo Motor Show baru-baru ini, perusahaan ini meluncurkan BYD Racco, sebuah mobil "Kei" kecil yang dirancang khusus untuk jalanan kota Jepang.

Baca Juga: Garuda Indonesia Resmi Turunkan Tarif Kelas Ekonomi

Perusahaan ini juga memperkenalkan mobil hibrida plug-in pertamanya ke pasar, SUV Sealion 6 DM-i.

Dorongan ekspansi dan pemulihan global ini adalah investasi besar-besaran, yang hampir tak terbayangkan, dalam penelitian dan pengembangan.

Pada tiga kuartal pertama tahun 2025 saja, BYD menghabiskan €5,24 miliar untuk penelitian dan pengembangan—melonjak 31%, menjadikan anggaran penelitian dan pengembangan lebih besar daripada laba bersih €2,80 miliar pada periode yang sama.

Pengeluaran penelitian dan pengembangan secara kumulatif mencapai lebih dari €26,38 miliar, dan mendanai teknologi seperti sistem bantuan pengemudi "God's Eye" miliknya, yang sudah terpasang pada 1,7 juta kendaraan.

Baca Juga: Tim Cook Tegaskan Apple Serius Garap AI

Berkat komitmen ini, investor seperti Citigroup tetap optimistis terhadap BYD dan memproyeksikan penjualan akan mencapai 4,67 juta unit pada tahun 2025.

Kendala di Q3 ini tampak kurang seperti krisis, melainkan lebih seperti perubahan yang terencana, mengalihkan fokus dari perang harga domestik yang berlaba rendah ke pasar global yang bertumbuh pesat. ***

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB