- 9 rak (30 m²): Rp300 juta
- 18 rak (60 m²): Rp350 juta
- 36 rak (80 m²): Rp450 juta
- 45 rak (100 m²): Rp500 juta
Modal ini udah termasuk franchise fee, instalasi listrik, AC, sistem kasir, dan perlengkapan toko lainnya. Tapi ingat, belum termasuk biaya properti ya!
Baca Juga: Menlu Sugiono Orasi di Monas: RI Akan Kirim 10 Ribu Ton Beras untuk Palestina
Punya Toko Kelontong? Bisa Ikut Program Konversi
Kalau kamu udah punya toko kelontong atau minimarket lokal, kabar baiknya: kamu nggak harus mulai dari nol!
Alfamart punya skema “Franchise Gerai Baru - Konversi”. Barang dagangan dan rak milik toko kamu bisa diakui sebagai pengurang biaya investasi.
Tahapannya dimulai dari stock opname, perjanjian kerja sama, sampai pembukaan toko konversi.
Cukup efektif buat yang ingin beralih ke sistem bisnis yang lebih profesional dan terstruktur.
Baca Juga: Drama RSPI Bintaro, Alasan Erika Carlina Tolak DJ Panda Jenguk Bayi Meski Bawa Kado
Mau Instan? Ada Opsi Gerai Take Over
Kalau kamu nggak mau repot memulai dari awal, bisa langsung ambil alih gerai Alfamart yang sudah beroperasi alias franchise take over.
Tapi siap-siap rogoh kocek lebih dalam karena modalnya mulai dari Rp800 juta.
Biaya ini udah termasuk sewa lokasi lima tahun, perlengkapan toko, goodwill, hingga franchise fee Rp45 juta.
Tahapannya pun cukup praktis yaitu dari kesepakatan pembelian hingga perjanjian kerja sama.
Baca Juga: Maunya Kurus Malah Kritis: Obat Pelangsing Laris, Pasar Gelap dan Apotek Abal-Abal Panen Untung
Biaya Royalti dan Syarat Buka Gerai Alfamart
Setiap mitra akan dikenakan biaya royalti progresif dari penjualan bersih per bulan, mulai dari 0% hingga maksimal 4%.
Contohnya: Penjualan sampai Rp150 juta: 0%
- Rp150-175 juta: 1%
- Rp175-200 juta: 2%
- Rp200-250 juta: 3%
- Di atas Rp250 juta: 4%
Untuk syarat pembukaan, kamu harus WNI dengan badan usaha (CV, PT, koperasi, dll), punya lokasi usaha minimal 100 m², dan siap ikuti prosedur serta perizinan yang ditentukan Alfamart.