ekonomi

The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, Rupiah Tertekan dan Potensi Melemah

Kamis, 19 Juni 2025 | 12:27 WIB
Tampak Gedung Bank Sentral AS, The Fed. Foto: Ist

KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan masih berisiko melemah menyusul keputusan The Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25–4,50 persen untuk Juni ini.

Menurut analis pasar uang Ariston Tjendra, pernyataan The Fed tidak se-dovish seperti yang diharapkan pelaku pasar.

The Fed adalah singkatan dari The Federal Reserve, yaitu bank sentral Amerika Serikat. 

‘Dovish’ adalah istilah dalam dunia keuangan dan ekonomi yang menggambarkan kebijakan atau sikap bank sentral yang cenderung longgar atau akomodatif, khususnya terhadap suku bunga.

"Meski tetap memberi sinyal dua kali pemangkasan tahun ini, The Fed menegaskan belum akan terburu-buru menurunkan suku bunga," ujar Ariston.

Baca Juga: IHSG Naik Tipis ke 7.452! Apakah Sinyal The Fed Akan Jadi Pemicu Lonjakan atau Koreksi Berikutnya?

Sikap hati-hati The Fed tersebut membuat dolar AS tetap kuat.

Ketegangan geopolitik yang terus meningkat, terutama dengan keterlibatan AS dalam menekan Iran, ikut memperkuat posisi dolar di pasar global.

"Konflik Timur Tengah memicu kekhawatiran terhadap ketidakstabilan ekonomi global,” katanya.

“Lonjakan harga minyak mentah yang telah naik 17 persen menjadi faktor penguat dolar terhadap sejumlah mata uang lainnya," ia menjelaskan.

Baca Juga: Pengamat: Peluang Kecil BI Pangkas Suku Bunga Bikin Rupiah Melemah

Di sisi lain, rupiah justru terus menunjukkan tren pelemahan.

Pada penutupan perdagangan Rabu kemarin rupiah melemah 0,14 persen atau turun 23 poin ke level Rp16.312 per USD.

Ini terjadi meskipun Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5 persen.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB