KONTEKS.CO.ID - Indonesia akhirnya berhasil memaksa Apple untuk berinvestasi yang adil di Indonesia. Perusahaan Tim Cook tersebut akan membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di sini.
Pembangunan pusat penelitian dan pengembangan Apple ini sebagai bagian dari kesepakatan komitmen investasi periode 2023-2029 antara Kemenperin dengan Apple.
Program adalah salah satu bentuk realisasi komitmen Apple yang memilih skema investasi inovasi untuk dapat menerbitkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi produk-produknya.
Baca Juga: West Ham Raih Kemenangan 2-0 atas Leicester, Jauhkan Diri dari Zona Merah di Premier League
Artinya, Apple masih menolak membangun pabrik perakitan perangkat mahalnya, iPhone dkk, di Tanah Air.
Jika terealisasi, maka pembangunan fasilitas R&D Apple di Indonesia akan menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di dunia, bahkan yang pertama di Asia yang memiliki fasilitas Apple tersebut.
"Selama ini, Apple hanya membangun fasilitas R&D di Amerika, hanya satu negara di luar Amerika yakni Brazil. Kita akan menjadi negara kedua di luar Amerika dan negara pertama Asia yang memiliki Apple R&D,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengutip Jumat 28 Februari 2025.
Apple Bangun Pabrik di Batam
Menperin yakin, fasilitas Apple R&D di Indonesia akan membawa dampak positif tidak hanya bagi sektor industri nasional. Namun juga memperkuat kapasitas riset dan inovasi di dalam negeri.
Selain itu, program ini akan menambah job creation, serta memberikan kesempatan dan mendukung para ahli di perguruan tinggi dan mahasiswa Indonesia untuk terlibat langsung dalam proses riset dan pengembangan.
Agus mengungkapkan, alasan mengapa Apple membangun fasilitas R&D di Indonesia adalah karena memandang SDM Indonesia sudah siap untuk mendukung berjalannya fasilitas R&D Apple.
Baca Juga: AC Milan Kalah 2-1 di Markas Bologna, Kekalahan Pertama di Dall'Ara Setelah 23 Tahun
Pendirian R&D Center juga akan melibatkan 15 perguruan tinggi di Indonesia, termasuk ITB, UI, UGM, dan ITS yang tergabung dalam Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC).
Apple R&D Center Indonesia nantinya akan berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), yang meliputi pengembangan perangkat lunak (software) di bidang kesehatan, Internet of Things (IoT), artificial intellegence (AI).
Di dalam MoU juga disepakati kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Apple, meliputi pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute, pendirian Apple Professional Developer Academy, dan keberlanjutan Apple Academy.
Baca Juga: Daftar Pembalap MotoGP 2025, Musim Balap Mulai 2 Maret dalam GP Thailand
Menperin juga menjelaskan fungsi dari Apple Professional Academy yang merupakan bagian dari komitmen tersebut. Di fasilitas tersebut, para ahli, baik yang merupakan lulusan Apple Academy maupun dari luar itu, nanti akan dikumpulkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pengembangan teknologi, dan untuk peningkatan skill bagi expert yang ingin menambah skill baru,” ujarnya.
Raksasa teknologi dunia itu juga telah setuju berkomitmen menambah investasi dalam rangka memenuhi sanksi akibat belum menjalankan komitmen inovasi pada periode sebelumnya dengan semestinya. Hal itu sesuai yang diatur dalam Permenperin No 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, Dan Komputer Tablet.
Penambahan investasi ditempuh dengan cara membawa perusahaan Global Value Chain (GVC) mereka, yaitu ICT Luxshare untuk berinvestasi memproduksi aksesoris AirTag di pabrik yang sedang dibangun di Batam dengan investasi USD150 juta.
Baca Juga: Rafinha Belum Pasti Bertahan di PSIM, Banyak Tawaran dari Klub Lain
Pabrik itu akan menjadikan Indonesia sebagai supplier bagi 65% AirTag di pasar dunia. Dalam hal ini, Apple berkomitmen bahwa komponen baterai AirTag akan dipenuhi dari produsen dalam negeri.
Selesainya perundingan antara Kemenperin dengan Apple tertuang dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) untuk komitmen investasi pada periode 2023-2029 antara Kemenperin dengan Apple pada Rabu 26 Februari 2025.
Sayangnya Kemenperin tidak menyebut nilai investasi dari R&D Apple. Besarannya masih misterius? ***