KONTEKS.CO.ID – Pasar mobil penumpang Uni Eropa mengalami kontraksi sebesar 4,6 persen tahun lalu menjadi hanya 9,3 juta unit, yang merupakan level terendah di kawasan ini sejak 1993. Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) melaporkan minggu ini terkait penjualan mobil Uni Eropa.
Menurut laporan penjualan mobil Uni Eropa tersebut, penurunan disebabkan oleh dampak kekurangan komponen pada semester pertama tahun ini. Pasar mengalami peningkatan sejak Agustus hingga Desember, bahkan pendaftaran mobil baru meningkat sebesar 12,8 persen pada bulan terakhir tahun ini. Demikian dilaporkan RT.
Secara keseluruhan, pada tahun 2022 hanya Jerman yang berhasil membukukan pertumbuhan +1,1 persen di antara empat pasar terbesar UE. Itu dibantu oleh hasil yang positif pada Desember.
Adapun tiga pasar lainnya semuanya berkinerja lebih buruk daripada tahun 2021, seperti Italia membukukan penurunan paling tajam -9,7 persen, diikuti oleh Prancis -7,8 persen dan Spanyol -5,4 persen.
Data menunjukkan bahwa jumlah kendaraan yang terdaftar di negara-negara UE, naik lebih dari 896.000 unit bulan lalu dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY) sebesar 795.000 unit.Â
Penjualan mobil oleh Grup Volkswagen (termasuk Skoda, Audi, Seat, Porsche, dan lainnya) di Uni Eropa turun 5,2 persen tahun lalu, kata ACEA.Â
Pembuat mobil Stellantis mengalami penurunan penjualan sebesar 14,1 persen, sementara penjualan Grup Renault turun 4,3 persen, dan penjualan BMW sebesar 5,1 persen.Â
Penjualan Mercedes-Benz bisa dibilang berada di level yang sama dengan tahun 2021, yaitu 549.023 unit.
Sementara itu, Hyundai Korea Selatan (termasuk Kia) meningkatkan penjualan kendaraannya di UE sebesar 2,6 persen, penjualan Toyota dan Honda Jepang masing-masing tumbuh sebesar 7,7 persen dan 4,4 persen.Â
Penjualan produsen mobil Amerika Ford turun 2,3 persen. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"