KONTEKS.CO.ID – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat, 26 April 2024, dibuka stabil namun kemudian mengalami pelemahan tipis.
Keputusan kenaikan BI rate tampaknya telah mulaimendapat respon dari pasar, meskipun belum terlalu signifikan di tengah ketidakpastian eksternal.
Data Refinitiv mencatat, rupiah dibuka pada angka Rp16.185/USD pada pembukaan pasar pukul 09.00 WIB.
Ini sama dengan penutupan sehari sebelumnya. Namun, delapan menit kemudian, dolar mulai menguat dan menembus angka Rp16.215/USD. Rupiah melemah sebesar 0,19%.
Meskipun demikian, pelemahan ini belum dianggap terlalu signifikan mengingat situasi ketidakpastian eksternal yang tengah berlangsung.
Data ekonomi AS yang rilis semalam menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan mata uang.
Di antaranya pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal I-2024 yang meleset dari ekspektasi, serta ketatnya pasar tenaga kerja.
Selanjutnya, pasar akan memantau tindakan bank sentral Jepang yang mungkin akan menaikkan suku bunga untuk menahan pelemahan yen.
Selain itu juga memantau data inflasi PCE AS untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut terkait kebijakan bank sentral atau the Fed.
Sementara itu, prospek penurunan suku bunga telah semakin mundur.
Dari potensi penurunan 150 bps menjadi 75 bps, dan kini hanya tinggal 36 bps pada tahun ini, menurut sumber LSEG.
Dalam konteks Indonesia, Bank Indonesia (BI) sebagai langkah pre-emptive dan forward-looking telah menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 6,25%.
Kenaikan ini merupakan langkah yang BI ambil setelah lima bulan berturut-turut menahan suku bunga.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"