KONTEKS.CO.ID – Indonesia bakal panen raya padi. Karena itu, tak ada niatan pemerintah melakukan impor beras.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengungkapkan, sejumlah wilayah di Tanah Air akan panen raya padi. Panen membuat stok beras bakal aman hingga dua tahun ke depan. “Karena itu kita tak membutuhkan impor (beras),” kata Mentan, saat acara Anugerah Humas Indonesia (AHI) di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat malam, 28 Oktober 2022.
Mentan menjelaskan, stok beras dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 10,2 juta ton. Stok ini belum ditambah panen pertama 13 juta ton. Dengan demikian, sampai panen puncak pada Desember 2022 nanti, jumlah stok nasional mencapai 18 juta ton.
Politikus Partai NasDem itu mengatakan, kebutuhan beras nasional sekitar 30 juta per tahun. Padahal lain hingga akhir tahun ada kemungkinan akan surplus 2 juta ton. Sebab kemungkinan ada penambahan 32 juta ton dari panen-panen akan terjadi nanti.
“Saya mendorong Bulog menambah stoknya, di atas 1,2 juta sampai 1,5 juta ton. Ini supaya serapan ini langsung bisa berputar, sebab hingga Desember masih ada panen,” kata Syahrul.
Dengan stok beras berlebih sudah seharusnya Indonesia bisa mengekspor beras ke luar negeri secara terbatas. Namun, Kementan mengantisipasi sejumlah faktor gagal panen seperti kondisi alam, cuaca tidak mendukung, dan serangan hama.
Karena itu, Syahrul menganggap kabar adanya pemerintah akan mengimpor beras adal suatu hal gila. “Orang gila yang mau impor. Tak ada impor-impor kalau beras, nanti Pak Presiden marah,” pungkas SYL. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"