KONTEKS.CO.ID – Kelompok elit global Bilderbird group merupakan circle yang terdiri dari elite dunia dari bidang politik, bisnis, dan ilmu pengetahuan. Kelompok ini didirikan pada tahun 1954 oleh Pangeran Bernhard dari Belanda dan Denis Healey, seorang politikus Inggris.
Kelompok elit global Bilderbird group bertujuan mempromosikan dialog antar pemimpin dunia dari berbagai bidang, dengan harapan untuk meningkatkan kerja sama global. Namun, seiring berjalannya waktu, grup ini semakin meluas. Bahkan diduga kuat turut mengambil keputusan yang akan mempengaruhi dunia tanpa campur tangan pemerintah.
Pangeran Bernhard merupakan suami dari Ratu Juliana dari Belanda dan Denis Healey politisi partai buruh Inggris yang pernah menjadi Menteri Pertahanan dari 1964 sampai 1970, Menteri Keuangan dari 1974 sampai 1979 dan Deputi Pemimpin Partai Buruh dari 1980 sampai 1983.
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam kelompok ini termasuk pemimpin dunia dari bidang politik, bisnis, dan ilmu pengetahuan. Beberapa di antaranya adalah mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, mantan Presiden AS, Bill Clinton, serta CEO dari perusahaan multinasional seperti JPMorgan Chase, Royal Dutch Shell, dan Google.
Bilderberg Group tidak memiliki kantor permanen. Mereka bertemu setiap tahun di lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Utara dan beberapa negara lain. Anggota kelompok ini diundang secara pribadi dan tidak diwajibkan untuk mengungkapkan apa yang dibicarakan di pertemuan.
Tony Blair dan Bill Clinton pernah menghadiri pertemuan kelompok ini. Namun, seperti halnya anggota lainnya, mereka tidak diwajibkan untuk mengungkapkan apa yang dibicarakan di pertemuan tersebut. Entah kebetulan atau bukan, Bill Clinton hadir setahun sebelum ia terpilih menjadi presiden AS, dan Tony Blair menjadi perdana menteri tiga tahun kemudian.
Walaupun Bilderberg Group tidak diakui sebagai organisasi resmi, namun keberadaannya tidak dapat diabaikan. Kehadiran para elite dunia dari berbagai bidang dalam kelompok ini menimbulkan pertanyaan tentang kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki oleh kelompok ini dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi dunia.
Grup inilah salah satu kelompok yang menginisiasi dan menyokong kekuatan Barat selama 70 tahun terakhir.
Pada pertengahan 2022 mereka menggelar pertemuan di Washington DC, dengan daftar tamu penting yang mencakup kepala NATO, CIA, GCHQ, dewan keamanan nasional AS, dua perdana menteri Eropa, sejumlah besar miliarder teknologi serta dan Henry Kissinger.
Kembali pada tahun 2019, terakhir kali Bilderberg bertemu secara langsung, konferensi dimulai dengan topik optimis “A Stable Strategic Order” dan “What Next For Europe?” Namun pada 2022, agendanya berbau kekacauan dan krisis.
Tema teratas adalah mengenai krisis global, tantangan NATO dan UKraina. Yang pasti, konferensi Washington menjadi dewan perang tingkat tinggi, dipimpin oleh sekjen NATO Jens Stoltenberg, yang merupakan bagian dari grup ini.
Beberapa hari sebelum pertemuan ini, presiden Ukraina Zelensky bertemu dengan Bilderberg dan perwakilan intelijen AS Alex Karp, yang menjalankan Palantir, perusahaan pengawasan dan analisis data terkenal yang didanai CIA.
Namun, sampai saat ini, tidak ada bukti kuat yang dapat menyokong teori konspirasi yang melekat pada mereka. Club elit ini hingga sekarang masih berdiri.
Yang terasakan adalah, banyak peristiwa dan pergantian kekuasaan di berbagai negara yang terjadi usai pertemuan Bilderberg. Entah kebetulan atau…. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"