KONTEKS.CO.ID – KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang berisi negara-negara di Asia Tengah baru saja usai. Acara yang digelar di Uzbekistan ini menunjukkan sejauh mana perubahan kekuasaan Rusia dan Cina di kawasan. Saat Putin bertemu dengan presiden China Xi Jinping di Samarkand, presiden Rusia ini mengakui bahwa Xi Jinping memiliki “pertanyaan” dan “keprihatinan” tentang perang di Ukraina.
Xi mengeluarkan pernyataan dengan kata-kata yang hati-hati: “Dalam menghadapi dunia yang berubah, waktu yang berubah dan perubahan sejarah, Cina bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk menunjukkan tanggung jawab dan kepemimpinan kekuatan besar, untuk membawa stabilitas dan energi positif ke dunia yang kacau.”
Politico menulis, ini adalah sinyal hubungan jauh dari kemitraan ‘tanpa batas’ yang diumumkan kedua negara sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Xi juga mengatakan bahwa China akan dengan tegas mendukung Kazakhstan dalam mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorialnya.
Dengan posisi seperti ini, Cina telah menempati posisi sebagai mitra senior dalam relasi Asia Tengah, disaat Rusia tengah fokus ke Ukraina dan menghadapi sanksi Amerika Serikat – Uni Eropa. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"