KONTEKS.CO.ID – Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Xi Jinping dalam kunjungan luar negeri pertamanya pascaterpilih dalam pilpres Indonesia 2024.
Pertemuan mereka pada Senin, 1 April 2024 itu membahas hubungan kedua negara yang sudah makin erat sejak pemerintahan Joko Widodo.
“Saya sepenuhnya mendukung pengembangan hubungan Indonesia-China yang lebih erat dan ingin melanjutkan kebijakan persahabatan Presiden Jokowi dengan China,” lapor media pemerintah China, CCTV mengutip ucapan Prabowo.
Prabowo menambahkan, pemerintahan Indonesia yang baru akan mendorong penyelarasan strategi pembangunan antara kedua negara.
Selain itu, Indonesia juga akan mempererat kerja sama bidang ekonomi, perdagangan dan pengentasan kemiskinan dengan China.
Terkait kerja sama bidang pertahanan, Prabowo menganggap China sebagai mitra utama dalam memastikan perdamaian dan stabilitas kawasan.
Maka dari itu, pemerintah Indonesia yang baru juga akan berupaya untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dengan China.
“Saya juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan perangkat keras militer Indonesia, meningkatkan kerja sama di bidang industri pertahanan, dan menjalin dialog yang produktif,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Xi menggambarkan Prabowo sebagai teman lama rakyat China.
“China memandang hubungannya dengan Indonesia dari sudut pandang strategis dan jangka panjang, serta siap memperdalam kerja sama strategis menyeluruh,” kata Xi.
Dia menambahkan, kunci pencapaian berharga hubungan China-Indonesia terletak pada kepatuhan terhadap otonomi strategis, saling percaya, dan saling membantu.
Selain bidang tersebut, Presiden Xi juga menambahkan, China bersedia untuk terus memperdalam kerja sama maritim dengan Indonesia.
Keputusan Prabowo untuk mengunjungi China sebelum mengunjungi negara tetangga Indonesia di kawasan ini menggarisbawahi kemitraan erat kedua negara di era pemerintahan Jokowi.
China telah menjadi mitra dagang utama Indonesia, yang memasok sumber daya alam termasuk nikel dan batu bara.
Sementara China juga telah mengucurkan dana miliaran dolar untuk proyek infrastruktur dan industri di Indonesia, termasuk kereta api cepat Jakarta-Bandung.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"