KONTEKS.CO.ID – KTT Uni Eropa-ASEAN yang digelar di Brussels untuk memperingati 45 tahun hubungan diplomatik kedua blok, dihadiri para pemimpin negara-negara anggota. Presiden Joko Widodo turut hadir dan tiba di Brussels sehari sebelumnya.
Situasi yang tampak dalam KTT Uni Eropa-ASEAN tersebut adalah rasa frustasi kedua belah pihak karena tujuan utama blok tidak tercapai.
Uni Eropa menginginkan ASEAN sejalan sikapnya dengan UE terkait isu Taiwan dan invasi Rusia di Ukraina. Namun hal ini ditampik oleh para pemimpin ASEAN yang hadir dan ingin mendiskusikan kesepakatan perdagangan kedua kawasan.
Sikap menolak ASEAN atas permintaan Eropa, membuat kesepakatan perdagangan tidak tercapai. Disamping itu Brussels enggan capai kesepakatan karena ada Myanmar yang saat ini dipimpin rezim militer hasil kudeta, dan lebih menyukai perjanjian antara blok Eropa dengan per negara Asia Tenggara.
SCMP melaporkan, dalam KTT Uni Eropa-ASEAN ini rsebut para pemimpin negara Asia Tenggara mengatakan, asosiasi Asia Tenggara tidak menginginkan ada ditengah-tengah persaingan kekuatan besar.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan ASEAN menolak untuk kembali ke situasi Perang Dingin. Dan annggota asosiasi berkomitmen untuk gagasan bahwa masa depan Asia-Pasifik harus diputuskan oleh negara-negara Asia Pasifik dan tidak ada kekuatan lain di luar kawasan yang memutuskan.
Kedua blok tidak mencapai kesepakatan dalam masalah Rusia dan Taiwan. Diplomat kedua blok ini melakukan pendekatan intens berminggu minggu untuk mengeluarkan komunike bersama yang mencapai kalimat kompromi “sebagian besar anggota mengutuk perang di Ukraina dan menekankan hal ini menyebabkan penderitaan manusia yang sangat besar dan memperburuk yang sudah ada dalam ekonomi global”.
ASEAN menolak memasukkan frase “kebutuhan untuk menghormati kedaulatan, kemerdekaan politik dan integritas teritorial Ukraina”. Frase yang juga gagal masuk dalam pernyataan bersama G20 di Bali bulan lalu.
Dan kedua blok akhirnya frustasi satu sama lain. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"