KONTEKS.CO.ID – Pemilihan presiden putaran kedua mulai dibuka di seluruh Iran pada Jumat, 5 Juni 2024 pagi.
Dua kandidat terdepan, Masoud Pezeshkian dan Saeed Jalili, bersaing untuk menduduki kursi kepresidenan.
Masoud Pezeshkian merupakan seorang anggota parlemen reformis dan mantan menteri kesehatan.
Untuk saat ini, dia unggul dalam berbagai jajak pendapat dibandingkan lawannya yang konservatif, Saeed Jalili.
Saeed Jalili merupakan mantan pemimpin negosiator nuklir dan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Keduanya muncul sebagai kandidat terdepan dalam pemilihan presiden cepat pada 28 Juni lalu. Sayangnya, para kandidat gagal mendapatkan 50%+1 suara yang diperlukan untuk menang secara langsung.
Tempat pemungutan suara di seluruh negeri dibuka pada pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Sementara pemungutan suara akan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat.
Proses pemungutan suara selama 10 jam ini kemungkinan akan diperpanjang oleh Kementerian Dalam Negeri untuk mengakomodasi lebih banyak pemilih.
Keputusan ini juga terjadi pada pemilihan presiden putaran pertama lalu. Saat itu, pemerintah bahkan sampai tiga kali memperpanjang durasi pemilihan hingga tengah malam.
Sebanyak 58.640 TPS disiapkan untuk putaran kedua di Iran. Lebih dari 6.000 di antaranya berada di ibu kota, Teheran.
Penghitungan suara akan dimulai segera setelah tempat pemungutan suara ditutup.
Hasilnya akan diumumkan secara bertahap oleh Kementerian Dalam Negeri hingga hasil akhir diumumkan pada Sabtu, 6 Juli 2024 pagi.
Pemilu Putaran Pertama
Pada putaran pertama, jumlah pemilih hanya 40%. Ini merupakan jumlah terendah sejak Revolusi Iran 1979, yaitu hanya 40%.
Sekitar 61 juta orang berhak memilih dalam pemilihan presiden tahun ini. Jumlah ini meningkat dari 59,3 juta pada pemilu 2021.
Selain itu, sekitar 10 juta warga Iran yang tinggal di luar negeri juga berhak memberikan suara mereka di 344 tempat pemungutan suara yang ditunjuk di berbagai negara.
Namun, Kanada tidak mengizinkan pembukaan tempat pemungutan suara di wilayahnya.
Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Pezeshkian unggul atas Jalili.
Menyusul hasil ini, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam sambutannya pada hari Rabu lalu, mendesak partisipasi yang lebih tinggi dalam pemilu putaran kedua.
Dia menyebut partisipasi pemilih sebagai “tulang punggung” Republik Islam.
Menurut pakar jajak pendapat, 60% pemilih yang tidak berpartisipasi dalam pemilu putaran pertama bisa menjadi penentu dalam menentukan hasil akhir jika mereka ikut memilih kali ini.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"