KONTEKS.CO.ID – Israel serang balik Iran terkonfirmasi dalam serangan terbatas ke Pangkalan Angkatan Udara yang berbasis di Kota Isfahan, Jumat 19 April 2024.
Ini adalah simbolisme serangan Israel sebagai balasan rusaknya Pangkalan Angkatan Udara Nevatim akibat serangan rudal dan drone Iran, lima hari sebelumnya.
Pangkalan Angkatan Udara Nevatim ternilai setara dengan pangkalan militer Iran di Isfahan.
Menurut mantan Kepala Intelijen IDF, Amos Yadlin, pangkalan yang termaksud adalah sejenis pangkalan udara Iran yang “setara dengan Nevatim”. Pangkalan udara ini tergunakan oleh pesawat tempur dan pesawat angkut militer, kemungkinan besar mendapatkan sistem pertahanan udara.
Yadlin mencatat, lokasinya juga dekat dengan fasilitas nuklir utama Iran untuk pengayaan uranium. Beberapa fasilitas militer lainnya juga berlokasi di daerah tersebut.
Times of Israel melaporkan, dalam hal konsekuensi praktis, tanggapan Israel tersebut tampaknya tidak sebanding dengan serangan Iran.
Menurut laporan asing, serangan itu juga tidak terluncurkan langsung dari Israel. Melainkan oleh beberapa drone yang meluncur dari dalam wilayah Iran.
Pemilihan lokasi di Isfahan tampaknya merupakan perlawanan terhadap ancaman yang Komandan Nuklir Korps Garda Revolusi Islam, Ahmad Haghtalab, sampaikan.
Pada hari Kamis kemarin, ia memperingatkan bahwa Iran mungkin akan merevisi doktrin nuklirnya jika Israel menyerang fasilitas nuklirnya.
Ahmad menegaskan, Iran memiliki semua kecerdasan dan kapasitas yang terbutuhkan untuk menargetkan kapasitas nuklir Israel.
Israel, seperti yang disampaikan dalam pesan serangan kecil di Isfahan, tidak hanya mengetahui banyak hal tentang situs nuklir Iran. Namun juga dapat menargetkannya sesuka hati, termasuk serangan yang diluncurkan dari dalam wilayah Iran sendiri.
Pesan di Balik Israel Serang Balik Iran
Menurut Yadlin, tujuan keseluruhannya adalah untuk menyampaikan kepada Iran, “Perhatikan: kamu rentan.”
Keheningan resmi di Yerusalem memberikan Iran potensi untuk menahan diri dari tanggapan “besar-besaran” yang telah dijanjikannya bahkan terhadap pembalasan Israel yang paling kecil sekalipun.
Setidaknya pada awalnya, Iran tampaknya cenderung ke arah itu. Setelah beberapa jam kekacauan awal di dalam negeri, Iran membuka kembali bandaranya, mengklarifikasi bahwa negaranya tidak terkena serangan rudal.
Mereka menyatakan pertahanan udaranya telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak, dan menegaskan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi.
Seorang pejabat senior mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan eksternal dan tidak ada rencana segera untuk melakukan pembalasan terhadap Israel.
Tentu saja, hal ini bisa berubah dalam beberapa jam dan hari mendatang. Namun Israel juga tampaknya tidak melihat adanya bahaya eskalasi, dan tidak ada perubahan terhadap peraturan komando Home Front yang berlaku saat ini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"