KONTEKS.CO.ID – Paul Alexander yang sebagian besar hidupnya menggunakan paru-paru besi, meninggal pada Senin, 11 Maret 2024, di usianya yang ke-78 tahun.
Kerabatnya, Philip Alexander yang mengumumkan kepergian pengacara dan juga penulis tersebut.
Dia menyampaikan kabar duka itu melalui halaman GoFundMe yang dibuat untuk membantu membiayai tempat tinggal dan perawatan kesehatannya.
Berbagai ungkapan belasungkawa dan penghormatan pun mengalir dari berbagai penjuru.
Itu menunjukkan betapa inspiratifnya perjalanan hidup Paul bagi banyak orang.
Betapa tidak? Paul hidup dengan bantuan paru-paru buatan nyaris seumur hidupnya.
Kisah Paul bermula saat dia berusia enam tahun. Saat itu, musim panas tahun 1952 dia mulai menderita polio.
Setelah itu, dia menjadi salah satu dari sedikit orang yang masih bergantung pada mesin pernapasan buatan hingga akhir hayatnya.
Polio telah menyebabkan Paul mengalami lumpuh dari leher ke bawah. Dia juga tidak dapat bernapas sendiri.
Untuk membuatnya bertahan, Paul ditempatkan dalam tabung besi bernama iron lung.
Ini merupakan sebuah alat medis besar yang membantu mengatur tekanan udara untuk merangsang pernapasan.
Meskipun kondisinya yang sakit parah, Paul nyatanya tidak pernah menyerah.
Dia belajar teknik-teknik pernapasan yang memungkinkannya meninggalkan iron lung untuk beberapa jam setiap kali.
Bahkan, dia berhasil lulus kuliah, meraih gelar hukum, dan praktik sebagai pengacara di pengadilan selama 30 tahun.
Tidak hanya itu, Paul juga menerbitkan otobiografinya sendiri, berjudul ‘Three Minutes for a Dog: My Life in an Iron Lung’.
Buku itu menggambarkan perjuangannya untuk belajar bernapas mandiri dan bagaimana dia memperoleh seekor anjing sebagai hadiah atas pencapaiannya tersebut.
Sebelum kematiannya, Paul sempat membuat akun TikTok pada bulan Januari lalu dan memperoleh 300.000 pengikut.
Selama hidup, Paul mendedikasikan dirinya untuk para pejuang polio lainnya.
“Jutaan anak tidak terlindungi dari polio. Mereka harus terlindungi, sebelum terjadi epidemi lainnya,” ujarnya di video TikTok pertamanya.
(Laporan Grace Ekklesia Noel – Jurnalis Magang)***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"