KONTEKS.CO.ID – Perundingan gencatan senjata 40 hari atas perang di Gaza tak menunjukkan kemajuan yang berarti.
Muncul kekhawatiran kekerasan akan meningkat selama bulan Ramadan yang akan tiba dalam beberapa hari.
Delegasi Hamas telah meninggalkan lokasi perundingan di Kairo, Mesir pada Kamis, 7 Maret 2024.
Perundingan dengan mediator Qatar dan Mesir ini berlangsung tanpa kehadiran delegasi Israel.
“Perundingan akan berlanjut pada Minggu, 10 Maret 2024,” kata sumber-sumber keamanan Mesir.
Namun, Israel dan Hamas saling menyalahkan atas tidak tercapainya kesepakatan setelah empat hari perundingan.
Atas kegagalan ini, AS menyalahkannya pada Hamas. Mereka menyebut, Hamas bertanggung jawab untuk menyelesaikan kesepakatan tentang sandera.
Menurut AS, Hamas tidak setuju untuk melepaskan sandera yang sakit dan lanjut usia.
Menanggapi situasi ini, seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters, Amerika Serikat bermitra dengan Israel dan komentar seperti itu menyesatkan.
Hamas bersikeras, perjanjian gencatan senjata mencakup proses untuk mengakhiri perang sama sekali.
Sebelumnya, Hamas mengatakan, delegasinya tersebut meninggalkan Kairo untuk berbicara dengan para pemimpin gerakan tersebut.
Negosiasi dan upaya yang terus mereka lakukan untuk menghentikan agresi, memulangkan para pengungsi dan membawa bantuan kepada rakyat Palestina.
Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan, Israel justru telah menggagalkan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Sementara Israel sebelumnya mengatakan tujuannya adalah untuk menghancurkan Hamas.
Gencatan senjata apa pun harus bersifat sementara.
Mereka juga meminta daftar sandera yang masih hidup dan ditahan oleh Hamas di Gaza.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"