KONTEKS.CO.ID – Tambang emas di Mali runtuh dan menewaskan 70 orang. Petugas masih terus melakukan pencarian korban lain yang kemungkinan masih tertimbun.
Pejabat senior di Direktorat Geologi dan Pertambangan Nasional pemerintah, Karim Berthé pada Rabu, 24 Januari 2024 mengatakan kecelakaan ini terjadi di Distrik Kangaba, wilayah barat daya Koulikoro, Jumat pekan lalu.
Presiden Kamar Pertambangan Mali, Abdoulaye Pona, ada sekitar 100 orang di dalam tambang pada saat keruntuhan terjadi.
Hingga kini, penyebab keruntuhan masih dalam penyelidikan.
Tragedi seperti ini biasa terjadi di Mali yang merupakan produsen emas nomor tiga di Afrika.
Para penambang tradisional yang berskala kecil dan informal terutama di daerah terpencil, sering mengabaikan langkah-langkah keselamatan.
“Negara harus menertibkan sektor pertambangan rakyat ini untuk menghindari kecelakaan seperti ini di masa depan,” kata Berthé.
Kementerian Pertambangan mendesak para penambang dan masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pertambangan untuk mematuhi persyaratan keselamatan.
Menurut Administrasi Perdagangan Internasional bersama Departemen Perdagangan AS, emas merupakan ekspor terpenting Mali.
Jumlahnya mencakup lebih dari 80 persen total ekspor pada tahun 2021.
Lebih dari 2 juta orang atau lebih dari 10 persen penduduk Mali bergantung pada sektor pertambangan untuk mendapatkan penghasilan.
Penambangan emas tradisional kemungkinan menghasilkan sekitar 30 ton emas per tahun.
Jumlah ini mewakili 6 persen produksi emas tahunan Mali.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"