KONTEKS.CO.ID – Israel tidak akan pernah mengizinkan pembentukan negara Palestina. Kehadirannya selalu teranggap sebagai ancaman bagi warga Yahudi.
Pernyataan itu tersampaikan oleh seorang menteri Kabinet Perang Zionis pasca-Presiden AS, Joe Biden, memperingatkan bahwa Israel kehilangan dukungan global atas pemboman tanpa pandang bulu di Gaza.
“Kami menghormati dan menghargai Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang telah melakukan upaya terbaiknya selama periode tersulit di Israel. Ini adalah persahabatan sejati. Namun kami tinggal di sini, ini adalah negara kami. Properti bersejarah nenek moyang kita,” kata Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi, mengutip kantor berita Turki, Anadolu, Kamis 14 Desember 2024.
“Tidak akan ada negara Palestina di sini. Kami tidak akan pernah membiarkan negara lain berdiri di antara Yordania dan laut (Mediterania),” tambah Karhi.
Pernyataannya muncul setelah Biden mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, harus mengubah pemerintahannya, yang digambarkan Biden sebagai pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel.
Mengacu pada Perjanjian Oslo, serangkaian perjanjian yang tercapai pada tahun 1990-an antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Perjanjian keduanya itu menetapkan proses perdamaian melalui solusi dua negara yang ternegosiasikan bersama.
Namun Karhi menolaknya. Ia menolak pembentukan negara Palestina.
“Kami akan jangan pernah kembali ke Oslo. Seperti kata-kata Presiden Biden, ‘Keamanan orang-orang Yahudi dipertaruhkan di sini.’ Tentu saja ya. Negara Palestina akan membahayakannya,” cetusnya.
Netanyahu mengakui bahwa ada perbedaan pendapat dengan Biden mengenai Jalur Gaza “pasca-Hamas”. Ia menekankan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan Israel “mengulangi kesalahan Oslo”.
Netanyahu menentang upaya AS untuk mengizinkan Otoritas Palestina memerintah Jalur Gaza setelah berakhirnya perang Israel yang sedang berlangsung di wilayah yang terblokade tersebut. Washington berpendapat harus ada otoritas atau Pemerintahan Palestina di Gaza pada periode pascaperang. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"