KONTEKS.CO.ID – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menjuluki Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai “tukang jagal Gaza”.
“Netantahu ‘Tukang Jagal Gaza’ karena salah satu kekejaman terbesar yang terlakukannya di Gaza,” kata Erdogan saat berbicara di pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK), mengutip Sabdah Daily, Kamis 30 November 2023.
Pemimpin Turki itu mengatakan, pernyataan Pemerintahan Netanyahu mengurangi harapan mereka agar jeda kemanusiaan saat ini menjadi gencatan senjata yang bertahan lama.
Erdogan menambahkan, tindakan Netanyahu memicu anti-Semitisme dan membahayakan kehidupan orang-orang Yahudi di seluruh dunia.
Turkiye akan memastikan Pemerintah Israel bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka lakukan di hadapan pengadilan internasional.
“Mereka menjadi sasaran serangan paling keji dalam sejarah umat manusia sejak 7 Oktober. Masjid mereka terbom, sekolah mereka rata dengan tanah, kamp pengungsi sengaja jadi sasaran, anak-anak terbantai secara brutal,” katanya.
Presiden Erdogan: Serangan sejak 7 Oktober 2023 adalah Genosida
Ia mengatakan, apa yang terjadi di Gaza sejak 7 Oktober adalah genosida. Serangan menargetkan dua juta orang terkurung di penjara terbuka dengan pasokan makanan, listrik dan air terputus.
“Mereka menghancurkan Gaza dan melakukan segala bentuk kekejaman. Selama 50 hari, mereka membakar dan menghancurkan Gaza. Tindakan mereka tercatat dalam sejarah sebagai hal yang memalukan,” katanya.
“Lebih dari 16.000 saudara dan saudari kita di Gaza menjadi martir dan lebih dari 70 persen dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 35.000 warga Palestina terluka. Kami mengenang setiap martir dan berharap yang terluka segera sembuh,” tegasnya.
Erdoğan menunjukkan bahwa dua pertiga bangunan di Gaza terhancurkan atau rusak berat. Itu menjadikannya tidak dapat warga huni dengan infrastruktur kesehatan dan pendidikan yang runtuh.
“Netanyahu sudah terkenang sebagai ‘Penjagal Gaza’. Ini adalah rasa malu yang terasosiasikan dengannya, tapi semua orang yang mendukungnya tanpa syarat akan dikenang karena rasa malu ini juga. Itu tidak akan terlupakan. Kita tidak akan pernah melupakan kurangnya reaksi negara-negara Barat terhadap kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang berlangsung di Gaza, kecuali beberapa negara saja,” paparnya.
“Kami akan menggunakan semua opsi yang memungkinkan pemerintah Israel untuk dimintai pertanggungjawaban di hadapan pengadilan internasional, atas nama kemanusiaan,” tukasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"