KONTEKS.CO.ID – Joe Biden sedang mengupayakan tindakan penyeimbangan yang hati-hati terkait kebijakan Amerika mengenai perang. Perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas Palestina.
Saat Joe Biden menangkis kritik dari sayap kiri sambil berusaha mempertahankan hubungan yang kuat dengan sekutu jangka panjangnya di Timur Tengah.
Setelah mendapat cemoohan aktivis yang mendesaknya untuk menyerukan gencatan senjata pada hari Rabu lalu, Presiden AS itu menjawab bahwa dirinya mendukung “jeda” kemanusiaan. Namun konflik yang terjadi saat ini adalah situasi yang “sangat rumit”.
Beberapa orang melihat hal ini sebagai upaya Biden untuk meredam dukungan publiknya terhadap Israel. Tak lama setelah serangan oleh militan Hamas dan Jihad Islam pada tanggal 7 Oktober.
Namun setelah kampanye serangan udara yang intensif di Gaza dan serangan darat yang menyebabkan meningkatnya jumlah korban jiwa warga Palestina, serta sejumlah demonstrasi pro-Palestina di seluruh AS, presiden yang akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua pada 2024 itu menghadapi kemarahan yang meningkat dari Partai Demokrat progresif. Sebab dia tidak berbuat lebih banyak untuk mengekang Israel.
“Biden merasakan tekanan yang meningkat dari partainya untuk mengurangi dukungan terhadap Israel,” tulis Max Abrahms, seorang profesor ilmu politik di Universitas Northeastern.
“Dia sekarang menyerukan penghentian perang yang akan membantu Hamas di saat meningkatnya antisemitisme di kalangan politik kiri,” ujarnya.
Sikap Joe Biden Mendua
Dalam dua pekan pertama setelah serangan Hamas dan Jihad Islam, Biden menilai, Israel mempunyai hak untuk membela diri. Bahkan dukungan pemerintahannya terhadap Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan.
Sejak itu, perwakilan Demokrat progresif seperti Rashida Tlaib, yang merupakan keturunan Palestina, Ilhan Omar dan Alexandria Ocasio-Cortez, antara lain, telah meminta Biden untuk meredakan krisis dan menyerukan gencatan senjata.
Tokoh-tokoh terkemuka Partai Demokrat telah menghadapi kritik dari kalangan muda progresif atas sikap mereka yang pro-Israel dalam menghadapi serangan udara Israel di Gaza.
Sementara para tokoh muda Partai Demokrat—yang suaranya diidam-idamkan oleh Biden—cenderung memiliki simpati yang lebih besar terhadap Palestina saat ini dibandingkan terhadap Israel, menurut jajak pendapat.
Ketika konflik antara Israel dan Hamas berkembang, pemerintahan Biden telah membantu mengatur pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, sementara retorika presiden tampaknya telah melunak.
“Hilangnya setiap nyawa tak berdosa adalah sebuah tragedi,” kata Biden. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"