KONTEKS.CO.ID – Simulasi serangan nuklir Korut. Pyongyang mengumumkan telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek untuk mensimulasikan serangan nuklir terhadap sasaran militer di Korea Selatan.
Media pemerintah setempat mengatakan, uji coba tersebut sebagai peringatan terhadap penempatan pesawat pembom strategis AS ke wilayah tersebut.
Media Korea Selatan telah menginfirmasinya. Mereka melaporkan, rudal tersebut tertembakkan di lepas pantai timur sekitar tengah malam.
Peluncuran tersebut dilakukan di tengah latihan militer tahunan Washington dan Seoul yang selalu memprovokasi Korea Utara. Pyongyang telah lama mengecam latihan gabungan tersebut sebagai latihan perang AS.
Tentara Korea Utara mengatakan, mereka telah menembakkan rudal-rudal tersebut pada Rabu malam dalam sebuah latihan serangan nuklir taktis. Latihan ini menyimulasikan serangan bumi hangus di pusat-pusat komando utama dan lapangan udara operasional di Korea Selatan.
“Latihan ini bertujuan untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh yang menantang kami dengan ancaman militer. Seperti penempatan aset nuklir strategis, meskipun kami telah berulang kali memperingatkan,” kata militer Pyongyang, melansir BBC, Jumat 1 September 2023..
Korsel Respons Simulasi Serangan Nuklir Korut
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengecam keras Pyongyang. Sebab secara terbuka mengungkapkan niatnya untuk menyerang Korea Selatan.
“Semakin Korea Utara terobsesi dengan ancaman dan provokasi militer, maka mereka akan semakin menghadapi tanggapan luar biasa dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang,” kata seorang pejabat kementerian.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga mengkritik peluncuran tersebut. Menurutnya, tidak hanya mengancam perdamaian dan stabilitas Jepang, tetapi juga komunitas internasional.
Korea Utara telah melakukan sejumlah uji coba senjata pada tahun ini. Keputusan terbaru ini terjadi sehari sebelum Korea Selatan dan Amerika Serikat mengakhiri 11 hari latihan militer Ulchi Freedom Shield.
Latihan pertahanan tersebut melibatkan setidaknya satu pembom strategis B-1B AS yang terbang di atas Semenanjung Korea, menurut media Korea Selatan.
“Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengamati latihan pada hari Selasa dengan mempersiapkan para komandan utamanya untuk perang habis-habisan dengan Korea Selatan,” menurut media pemerintah.
Latihan tersebut disimulasikan untuk memukul mundur invasi mendadak, kemudian melancarkan serangan balik untuk menduduki “seluruh wilayah di bagian selatan”, kata laporan itu.
Meskipun ada sanksi PBB, Kim Jong Un telah berulang kali berjanji untuk meningkatkan produksi hulu ledak nuklir negaranya. Sekaligus pengembangan senjata yang lebih kuat.
Korut Perbanyak Senjata Nuklir
Pyongyang tahun ini terus melanjutkan uji coba rudalnya secara rutin setelah meluncurkan sejumlah rudal pada tahun 2022. Termasuk yang mampu mencapai wilayah AS.
Dalam beberapa bulan terakhir, mereka juga telah mencoba meluncurkan dua satelit luar angkasa, namun gagal.
Sementara itu, AS mengatakan pada hari Rabu bahwa Pyongyang sedang melakukan negosiasi “aktif” dengan Rusia mengenai potensi kesepakatan senjata.
Bulan lalu, Menteri Pertahanan Rusia mengunjungi Pyongyang. Korut mengajaknya berkeliling umum mengenai senjata Korea Utara.
AS mengatakan Shoigu memanfaatkan perjalanan tersebut untuk mencoba meyakinkan Korea Utara agar menjual senjata dan amunisi kepadanya.
“Setelah perundingan ini, diskusi tingkat tinggi mungkin akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan, Rabu.
“Sekarang, di antara potensi kesepakatan ini, Rusia akan menerima sejumlah besar dan berbagai jenis amunisi dari (Korea Utara), yang rencananya untuk militer Rusia di Ukraina,” tuturnya.
Pyongyang telah berulang kali menampik tuduhan bahwa mereka mengirimkan senjata ke Rusia untuk mendukung invasi mereka ke Ukraina. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"