KONTEKS.CO.ID – Pabrik baterai lithium Aricell di Hwaseong, Korea Selatan, terbakar hebat pada Senin (24/6/2024). Akibatnya, sebanyak 22 pekerja tewas terbakar.
Mayoritas korban adalah warga negara China. Kebakaran terjadi akibat serangkaian ledakan di gudang yang berisi sekitar 35.000 sel baterai.
Api berkobar selama hampir enam jam sebelum petugas pemadam kebakaran berhasil padamkan.
Kronologi Pabrik Baterai Lithium Kebakaran
Kebakaran mulai terjadi pada pukul 10.31 waktu setempat. Ledakan awal terduga berasal dari sel baterai di gudang.
Menurut Pejabat Pemadam Kebakaran Korsel, Kim Jin-young, api yang berkobar dengan intensitas tinggi membuat proses evakuasi dan identifikasi korban sangat sulit.
Saat kejadian, petugas pemadam kebakaran berhasil mengeluarkan enam korban dari pabrik.
Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api setelah bekerja keras selama enam jam.
Tayangan langsung di televisi menunjukkan petugas menyemprotkan air ke bangunan baja dan beton yang rusak parah. Potongan-potongan besar bangunan tampak terlempar ke jalan akibat ledakan.
Menurut Kim Jae-ho, Profesor Pemadam Kebakaran dan Pencegahan Bencana di Universitas Daejeon, bahan baterai seperti nikel yang mudah terbakar menyebabkan api menyebar cepat. Sehingga para pekerja tidak sempat melarikan diri. Dua orang dirawat karena luka bakar parah.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengunjungi lokasi kebakaran pada hari kejadian.
Menteri Dalam Negeri Korsel, Lee Sang-min, meminta pihak berwenang setempat untuk mencegah bahan kimia berbahaya mencemari lingkungan sekitar.
Profil Aricell
Aricell, berdiri pada tahun 2020, memproduksi baterai primer lithium untuk sensor dan perangkat komunikasi radio.
Perusahaan ini memiliki 48 karyawan dan tidak terdaftar pada pasar saham Korea Selatan. Mayoritas sahamnya kepunyaan S-Connect, yang sahamnya turun 22,5% pascakebakaran.
Park Chul-wan dari Universitas Seojeong menyatakan Aricell menggunakan bahan sangat beracun, yang mungkin menjelaskan tingginya jumlah korban jiwa.
Hingga berita ini terbit, Aricell belum memberikan konfirmasi mengenai penyebab kebakaran. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"