KONTEKS.CO.ID – Jenderal Abdourahmane Tchiani, Kepala Pengawal Kepresidenan Nigeria, telah mengangkat dirinya sebagai kepala pemerintahan transisi di negara Afrika Barat tersebut.
Pengangkatan Jenderal Abdourahmane Tchiani hanya berselang dua hari setelah unitnya menggulingkan Presiden Nigeria Mohamed Bazoum yang terpilih secara demokratis.
Jenderal Abdourahmane Tchiani membuat pengumuman posisinya sebagai pemimpin negara pada Jumat 28 Juli 2023 di televisi yang dikelola negara. “Saya Presiden Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air,” klaimnya, dikutip Al Jazeera, Jumat 23 Juli 2023.
Jenderal berusia 62 tahun itu juga mengatakan, intervensi itu diperlukan untuk menghindari kehancuran negara secara bertahap dan tak terelakkan.
Sementara Bazoum berusaha meyakinkan orang-orang bahwa semuanya berjalan dengan baik. Tapi kenyataan pahitnya adalah tumpukan orang mati, terlantar, terhina dan frustrasi.
“Pendekatan keamanan hari ini tidak membawa keamanan ke negara meskipun banyak pengorbanan,” kata Tchiani.
Tidak disebutkan batas waktu untuk kembali ke kepemimpinan sipil.
Profil Jenderal Abdourahmane Tchiani
Tchiani yang direkrut untuk memimpin unit elit pada tahun 2015, berasal dari Tillaberi, wilayah barat Nigeria, daerah perekrutan utama untuk tentara.
Dia tetap menjadi sekutu dekat mantan Presiden Mahamadou Issoufou – politisi yang memimpin negara hingga 2021.
Jenderal itu dilaporkan memimpin perlawanan terhadap upaya kudeta yang digagalkan pada Maret 2021, ketika sebuah unit militer mencoba merebut istana presiden beberapa hari sebelum Bazoum, yang baru saja terpilih, akan dilantik.
Pada hari Rabu, unit Tchiani menahan Bazoum di Istana Kepresidenan di Niamey yang memicu serangkaian kecaman dari para pemimpin di Afrika dan sekitarnya. Masih belum jelas di mana Bazoum berada atau apakah dia masih ditahan.
Kolonel Amadou Abdramane, Juru Bicara Tentara Nigeria, mengatakan, pasukan keamanan telah memutuskan untuk “mengakhiri rezim yang Anda kenal karena situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk”.
Abdramane menjelaskan, perbatasan Nigeria ditutup, jam malam nasional diumumkan, dan semua institusi republik ditangguhkan.
Para prajurit memperingatkan terhadap intervensi asing, menambahkan bahwa mereka akan menghormati kesejahteraan Bazoum.
Kudeta itu adalah yang kelima di negara yang terkurung daratan itu sejak memperoleh kemerdekaan dari Prancis. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"