KONTEKS.CO.ID – Baku tembak antara militan dan tentara menewaskan sedikitnya 23 tentara Niger.
Selain itu, 17 tentara lainnya tercatat luka-luka dalam serangan.
Kementerian Pertahanan Niger pada Kamis, 21 Maret mengatakan, para militan menyerang unit militer di sudut barat laut negara itu pada Rabu, 20 Maret 2024.
Lebih dari 100 pria bersenjata mengendarai sepeda motor dan kendaraan yang telah terpasang alat peledak rakitan dan bom bunuh diri dalam serangan.
Saat itu, para tentara sedang dalam perjalanan kembali dari operasi di wilayah Tillaberi yang dilanda pemberontakan.
“Serangan itu terjadi antara komune Teguey dan Bankilare,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Dalam aksi saling serang itu, sekitar 30 penyerang tewas.
Niger adalah salah satu dari beberapa negara Afrika Barat yang memerangi pemberontakan Islam yang menyebar keluar dari Mali selama 12 tahun terakhir.
Serangan pemberontak telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang terpaksa mengungsi.
Frustrasi atas kegagalan pihak berwenang dalam melindungi warga sipil telah memicu kudeta militer di Mali, Burkina Faso, dan Niger sejak 2020.
Junta yang merebut kekuasaan telah memutuskan hubungan dengan sekutu Barat yang membantu upaya militer lokal. Tak hanya itu, Junta juga mengusir pasukan Prancis dan Eropa lainnya, dan beralih ke Rusia.
Pekan lalu, Junta Niger juga mencabut perjanjian militer. Perjanjian itu mengizinkan personel militer dan staf sipil dari Departemen Pertahanan AS di wilayah itu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"